arrahmahnews

Filipina Tidak Akan Lagi Menerima Hibah dari Uni Eropa

Kamis, 18 Mei 2017

ARRAHMAHNEWS.COM, FILIPINA – Filipina tidak akan lagi menerima hibah dari Uni Eropa, delegasi UE ke Manila mengatakan, setelah menirukan pesan dari Presiden Rodrigo Duterte atas kritiknya atas perang obat mematikannya.

“Pemerintah Filipina telah memberi tahu kami bahwa mereka (tidak) lagi menerima hibah baru dari UE,” kata delegasi tersebut dalam sebuah pernyataan singkat.

Keputusan tersebut akan mempengaruhi hibah senilai 250 juta euro ($ 278 juta), menurut Franz Jessen, duta besar Uni Eropa untuk Manila.

Pejabat pemerintah Filipina tidak segera berkomentar, sementara departemen keuangan mengatakan sebuah pernyataan resmi akan dikeluarkan pada hari Kamis.

Duterte, 72, telah berulang kali mengkritik anggota parlemen Eropa dan Uni Eropa karena telah mengecam perang narkoba yang telah menyebabkan ribuan nyawa melayang dan menyebabkan peringatan dari kritikan atas kejahatan terhadap kemanusiaan.

Pemerintah Jerman juga menyatakan keprihatinannya setelah Duterte pada tahun lalu menyamakan antara perang obat bius dengan pemimpin Nazi Jerman Adolf Hitler’s pada Holocaust.

“Hitler membantai tiga juta orang Yahudi. Sekarang ada tiga juta pecandu narkoba (di Filipina). Saya akan dengan senang hati membantai mereka,” kata Duterte, meremehkan jumlah orang yang terbunuh dalam Holocaust.

Duterte kemudian meminta maaf atas referensi Hitler namun mengatakan bahwa dia “tegas” tentang keinginan untuk membunuh pecandu.

Duterte dengan mudah memenangkan pemilihan presiden tahun lalu setelah berjanji akan mengakhiri kejahatan dengan membunuh puluhan ribu pedagang obat bius dan pecandu narkoba.

Polisi telah melaporkan sekitar 2.700 orang tewas sejak Duterte mulai menjabat pada akhir Juni dan segera meluncurkan perang melawan narkoba.

Penyerang yang tak dikenal telah membunuh lebih dari 1.800 lainnya, sementara sekitar 5.700 kematian lainnya sedang diselidiki, menurut data polisi.

Sebagai tanggapan atas kritik Amerika terhadap perang narkoba, Duterte juga telah melonggarkan ikatan Filipina dengan sekutunya Amerika Serikat.

Dia malah memeluk Cina, yang telah mendukung perang narkoba dan berusaha memperdalam hubungan ekonomi dengan menyediakan investasi dan bantuan miliaran dolar ke Filipina.

Duterte, seorang sosialis yang telah menjalin hubungan lebih hangat dengan Rusia, dan akan melakukan perjalanan ke Moskow minggu depan untuk bertemu dengan Presiden Vladimir Putin. [ARN]

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca