Amerika

Trump Bicara Lawan Terorisme di Kandang Teroris

Senin, 22 Mei 2017

ARRAHMAHNEWS.COM, WASHINGTON DC – Pidato prsesiden AS Donald Trump mengenai pemberantasan radikalisme pada KTT Amerika Islam Arab di Riyadh, Arab Saudi, oleh seorang anggota kongres AS dianggap ironis karena Arab Saudi adalah sponsor utama penyebaran ideologi radikal di seluruh dunia.

Pada Minggu (21/05) kemarin dalam KTT Amerika Arab Islam di Riyadh, Arab Saudi, presiden Amerika Serikat itu menyeru negara-negara Islam untuk memimpin upaya memerangi radakalisme .

Pidato Trump tersebut mendapat kecaman karena Trump dianggap membicarakan pemberantasan ekstremisme radikalisme di sebuah negara yang telah mengeluarkan dana besar-besaran untuk menyebarkan radikalisme dan ekstremisme itu sendiri.

“Membuka pusat kontra terorisme di Saudi adalah sebuah lelucon, Saudi adalah pengekspor no 1 ideologi jihadis wahabi salafi yang memicu kelompok-kelompok seperti ISIS dan Al-Qaeda,” kecam anggota kongres AS, Tulsi Gabbard dalam cuitannya di twitter.

“Ironis, Trump menjalankan pusat baru untuk memerangi terorisme di Saudi, padahal Saudi telah menghabiskan miliaran dolar untuk menyebarkan ideologi radikal,” tambahnya lebih lanjut. (Baca juga:Trump Samakan Pengungsi Dengan Teroris, Aktor Hollywood Naik Pitam)

Di masa lalu, Trump selalu mengkritik pendahulunya, Barack Obama, dan pemimpin-pemimpin lain karena tidak menggunakan istilah islam teroris yang dianggap menyinggung perasaan bagi banyak orang Muslim.

Ia sebelumnya juga menyambut gagasan untuk membuat bank data tentang semua Muslim yang tinggal di Amerika Serikat dan mengaitkan agama Islam dengan kekerasan.

Dan dalam wawancara tahun lalu, ia mengatakan, “Saya pikir Islam membenci kita.”

Trump juga menyerukan agar semua orang Islam untuk sementara dilarang masuk ke Amerika Serikat terkait dengan kekhawatiran keamanan. Peraturan yang bertujuan untuk membatasi masuknya penduduk dari sejumlah negara yang mayoritas penduduknya Muslim masih diperkarakan di berbagai pengadilan di Amerika Serikat. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca