Rabu, 24 Mei 2017,
ARRAHMAHNEWS.COM, MOSKOW – Presiden Rusia Vladimir Putin telah memulai pembicaraan dengan Presiden Filipina Rodrigo Duterte. Perundingan tersebut diadakan di Moskow. (Baca juga: Mengejutkan “Putin” Jadi Pahlawan Favorit Duterte)
Kantor Berita Rusia, TASS, pada Selasa (23/05) melaporkan bahwa Delegasi Rusia yang hadir dalam pembicaraan itu meliputi Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov, pembantu presiden Yuri Ushakov serta Menteri Pembangunan Ekonomi Maxim Oreshkin sedang Delegasi Filipina meliputi Sekretaris Luar Negeri Alan Peter Chramm Cayetano, Sekretaris Pertahanan Nasional Delfin Lorenzana, dan Asisten Khusus Presiden Christopher Lawrence Go. (Baca juga: Duterte; Ancaman Barat “Bullshit”)
Presiden Filipina tiba di Moskow pada hari Senin. Sebelum berangkat ke Rusia, ia mengatakan kepada wartawan bahwa kunjungannya ke Moskow akan difokuskan pada isu keamanan dan pertahanan, serta keseimbangan dalam hubungan perdagangan antara kedua negara dan kemungkinan kesepakatan di sektor pertanian.
Pemimpin Filipina harus mempersingkat kunjungannya ke Rusia karena situasi di provinsi Mindanao, Filipina selatan, di mana keadaan darurat militer diberlakukan sebelumnya pada hari Selasa. Provinsi ini merupakan zona konfrontasi bersenjata antara pasukan pemerintah dan militan sebuah kelompok yang terkait dengan organisasi teroris ISIS. Penegak hukum telah mengepung 15 militan kelompok Maute di sebuah apartemen di kota Marawi, Mindanao. Menurut dinas keamanan, pemimpin kelompok ekstremis Abu Sayyaf, Isnilon Hapilon, termasuk di antara yang dikepung di apartemen tersebut. Kedua kelompok tersebut telah bersumpah setia kepada ISIS. (ARN)
Sebar:
