arrahmahnews

Trump Tinggalkan Israel Tanpa Sebut Soal Pemindahan Kedubes

Rabu, 24 Mei 2017,

ARRAHMAHNEWS.COM, TEL AVIV – Meski telah berjanji dalam kampanyenya untuk memindahkan kedutaan Amerika di Israel dari Tel Aviv ke sebuah lokasi di kota Yerusalem yang diperebutkan, Presiden AS Donald Trump telah meninggalkan kunjungannya ke negara tersebut tanpa menyebutkan mengenai niat pemindahan itu. (Baca juga: Analis; Israel Penyebab Runtuhnya Kekaisaran Amerika Serikat)

Sebelum keberangkatan Trump dari Tel Aviv pada hari Selasa (23/05), dia memberikan pidato perpisahan yang mencakup banyak masalah standar politik namun tidak spesifik, terutama berkenaan dengan janji politik yang sangat tinggi untuk memindahkan kedutaan AS di Israel dari Tel Aviv, keuangan, teknologi dan Pusat bisnis, ke Yerusalem.

“Warisan luar biasa, warisan luar biasa,” kata Trump dalam sambutannya. “Hubungan orang-orang Yahudi dengan tanah suci ini sudah sangat lama dan abadi. Mereka berawal ribuan tahun lalu,” katanya, seperti dilansir Jerusalem Post. (Baca juga: “Tamparan Keras Wajah” Israel AS Buka Kedubes di Kuba)

“Saya berjanji kepada Anda,” tambah presiden AS tersebut, “Pemerintahan saya akan selalu berdiri dengan Israel.” Dalam jeda setelah pernyataan ini, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu secara spontan meraih tangan Trump dan mengguncangnya dengan penuh semangat.

Ucapan Trump menjadi semakin ngawur saat membicarakan kekerasan yang terus berlanjut di dalam Israel yang berbanding terbalik dengan kenyataan. Ia menyatakan bahwa Israel adalah sebuah negara di mana “anak-anak sekolah […] harus lari ke tempat penampungan bom dengan rasa takut, bahwa ISIS menargetkan lingkungan Yahudi, sinagoge … dan Para pemimpin Iran secara rutin menyerukan penghancuran Israel, “sebelum merujuk pada dirinya sebagai pihak ketiga dengan menyatakan: ” Tidak dengan Donald J Trump”. (Baca juga: Perjalanan Trump Dimulai, Arab Saudi, Israel jadi Tujuan Utama)

Setelah memuji dirinya sendiri, presiden Amerika itu berhenti untuk bernapas sebentar, sementara penonton yang adalah orang-orang tertentu, bertepuk tangan, yang kemudian segera berubah menjadi tepuk tangan meriah saat perdana menteri Israel menyeringai dan memompa tinjunya ke udara.

“Saya juga menyukai Anda,” Trump menanggapi, sebagaimana dikutip oleh Jpost.com.

Tapi pidato aneh presiden AS itu tidak menyebutkan sama sekali mengenai tindakan memindahkan kedutaan, dan banyak pejabat Israel kecewa saat Trump melenggang begitu saja menuju Eropa dengan Air Force One-nya.

Netanyahu diketahui berharap dapat memperoleh dukungan di AS untuk pemindahan kedutaan tersebut, karena pemindahan kedubes AS akan ditafsirkan sebagai pengesahan aneksasi Israel tahun 1967 di bagian timur Yerusalem, dan sebuah tamparan dalam menghadapi klaim asli Palestina di wilayah tersebut.

Ron Dermer, duta besar Israel untuk AS, sebagaimana dikutip oleh Times of Israel mengklaim bahwa memindahkan kedutaan besar Amerika dari Tel Aviv ke Yerusalem “akan menyebabkan (Palestina) memahami bahwa Israel akan berada di sini selamanya dengan Yerusalem sebagai ibukotanya”.

Trump mengkampanyekan sebuah janji untuk memindahkan kedutaan AS untuk mendukung Israel, namun sejak menjabat ia terus mundur dari janjinya, terutama setelah Palestina mengamati bahwa langkah tersebut akan menyiratkan prasangka di pihak AS dan menghalangi kemampuan Washington untuk menjadi perantara perdamaian antara Dua negara. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca