arrahmahnews

Kadyrov Ajak Macron dan Merkel untuk ‘Mencari Kebenaran’ di Chechnya

Rabu, 31 Mei 2017,

ARRAHMAHNEWS.COM, CHECHNYA – Dalam sebuah kecaman nyata pada Presiden Perancis Macron, yang telah menuduh kantor berita RT dan Sputnik membuat melaporkan salah, pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov mengundang Macron untuk datang ‘mencari kebenaran’ di republik Rusia selatan, dan membawa Angela Merkel dari Jerman bersamanya.

“Seseorang seharusnya tidak memfitnah media Rusia sambil mempertaruhkan reputasinya pada informasi palsu,” Kadyrov menulis di saluran publiknya mengenai layanan pesan Telegram.

“Presiden Prancis Macron mungkin akan mengajak [Kanselir Jerman Angela] Merkel dan mengunjungi Republik Chechnya untuk mencari kebenaran. Pintu terbuka!” dia menulis.

Sebelumnya pada hari Senin, Macron mencap media Rusia RT dan Sputnik sebagai “propaganda yang menipu,” dan mengatakan bahwa wartawan harus “nyata” untuk bekerja dengannya.

Chechnya mengalami tahun-tahun konflik bersenjata berdarah pada 1990-an dan awal 2000-an, sebelum pemberontakan separatis dan militansi Islamis dimasukkan ke dalam pertolongan dengan bantuan keluarga Kadyrov.

Chechnya kembali menjadi sorotan media global pada bulan April, ketika surat kabar Novaya Gazeta Rusia menerbitkan sebuah laporan yang menuduh bahwa pihak berwenang Chechnya telah melancarkan tindakan keras terhadap komunitas gay setempat, menangkap lebih dari seratus orang yang diduga homoseksual. Laporan tersebut kemudian menuduh bahwa setidaknya beberapa pria gay telah dibunuh oleh keluarga mereka dalam “pembunuhan demi kehormatan” sementara pihak berwenang menutup mata.

Laporan tersebut telah dinyataan palsu oleh pihak berwenang Chechnya. Sebuah penyelidikan terhadap tuduhan yang diluncurkan oleh Moskow telah menghasilkan tidak ada bukti yang mendukung klaim penganiayaan sejauh ini. Sebuah kelompok kerja Dewan Presiden untuk Hak Asasi Manusia masih menyelidiki laporan tersebut, yang tidak menyebutkan sumbernya.

Ketika laporan tersebut pertama kali muncul, komisaris hak asasi manusia Rusia, Tatyana Moskalkova, mempertanyakan kebenarannya, mengatakan pada saat itu, “Saya memiliki kecurigaan bahwa ini adalah sebuah provokasi dan tuduhan yang menipu.” (ARN)

Sumber: RT

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca