Selasa, 06 Juni 2017
ARRAHMAHNEWS.COM, KABUL – Pemerintah Afghanistan mengadakan konferensi perdamaian multi-negara di ibu kotanya, Kabul, yang masih lumpuh setelah pemboman fatal Daesh pekan lalu.
Acara tersebut, yang dijuluki Proses Kabul, dibuka pada hari Selasa (06/06)dengan kehadiran para diplomat senior dari sekitar dua lusin negara dan organisasi, termasuk Iran, India, China, Pakistan, Amerika Serikat, Uni Eropa, Perserikatan Bangsa-Bangsa dan NATO.
Pertemuan tersebut, menurut pihak berwenang Afghanistan, bertujuan untuk menarik dukungan internasional mengenai cara memulihkan keamanan ke negara yang dilanda perang dan masih bergulat dengan militansi.
“Proses Kabul dimaksudkan untuk mencapai konsensus dengan kawasan dan dunia untuk perdamaian di Afghanistan,” kata juru bicara kepresidenan Shah Hussain Murtazawi.
Berbicara pada hari Selasa di acara tersebut, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani menunjuk pada pemboman truk minggu lalu yang menghancurkan di kuartal diplomatik Kabul, mengumumkan bahwa jumlah korban yang terbunuh lebih dari 150 orang.
“Lebih dari 150 anak laki-laki dan perempuan Afghanistan yang terbunuh dan lebih dari 300 orang terluka dibawa ke rumah sakit dengan luka bakar dan amputasi,” kata Ghani.
Pihak berwenang Afghanistan sebelumnya memperkirakan jumlah korban tewas akibat pemboman tersebut akan mencapai 90 orang. (ARN)
Sebar:
