Kamis, 8 Juni 2017
ARRAHMAHNEWS.COM, MOSKOW – Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan Moskow menganggap serangan AS baru-baru ini terhadap posisi militer Suriah merupakan tindakan agresi karena zona de-eskalasi yang dijadikan alasan tidak benar.
Pada hari Selasa, pesawat tempur pimpinan AS menyerang sebuah posisi militer Suriah di jalan menuju ke kota al-Tanf, tempat basis pasukan AS, membunuh sejumlah pasukan dan menyebabkan beberapa kerusakan material.
Pada hari Rabu, Lavrov mengatakan bahwa serangan udara tersebut “adalah tindakan agresif yang melanggar kedaulatan dan integritas teritorial Republik Arab Suriah dan – dengan sengaja atau tidak – menargetkan pasukan yang paling efektif dalam memerangi teroris di lapangan,” kantor berita Sputnik melaporkan.
AS mengklaim bahwa serangan udara dilakukan setelah pasukan Suriah “memasuki zona de-eskalasi di selatan Suriah,” di mana mereka menimbulkan ancaman terhadap “pasukan sekutu” yang berbasis di al-Tanf. AS sebelumnya telah mendeklarasikan sekitar 55 kilometer di sekitar kota itu adalah “Zona de-eskalasi,” di mana hanya pasukan yang bersekutu dengan Washington yang diizinkan masuk.
“Saya tidak tahu apa-apa tentang zona seperti itu. Ini pasti beberapa wilayah, yang oleh koalisi secara sepihak dinyatakan [Zona de-eskalasi, ] dan diyakini memiliki hak tunggal untuk bertindak. Kami tidak mengenali zona seperti itu,” kata Lavrov.
Dia mencatat bahwa Iran, Rusia dan Turki telah menandatangani sebuah kesepakatan, yang disahkan oleh Dewan Keamanan PBB, berkaitan dengan “zona de-eskalasi” di beberapa wilayah di Suriah.
“Pendekatan ini disetujui oleh Suriah. Kami menganggap tidak sah setiap deklarasi unilateral tentang zona ‘dekonfliksi’ yang tidak didukung oleh Damaskus. Kami berharap koalisi akan mematuhi kesepakatan yang telah dicapai bersama kita, yang menyatakan bahwa zona de-eskalasi harus disepakati secara rinci oleh semua pemangku kepentingan,” tambahnya.
Dia menambahkan bahwa pasukan Suriah yang telah diserang dalam serangan udara AS tengah berusaha untuk melindungi rute antara Suriah dan Irak yang digunakan oleh ISIS. Dia juga menekankan bahwa serangan AS menghasilkan apa yang ingin dicapai ISIS. [ARN]
Sebar:
