arrahmahnews

MEMANAS! Dua Pangeran Saudi Bersitegang Terkait Qatar

Rabu, 14 Juni 2017

ARRAHMAHNEWS.COM, RIYADH – Pangeran Mahkota Saudi, Mohammad Bin Nayef, dilaporkan menolak kebijakan Kerajaan yang memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar namun dia tidak mampu mengubah situasi, seorang aktivis Saudi yang terkenal, Mujtahid, mengungkapkan hal ini.

Rahasia ini diungkap oleh Mujtahid,yang dipercaya merupakan anggota atau memiliki sumber yang terhubung dengan baik di keluarga kerajaan Al Saud di akun Twitter-nya, dia menambahkan bahwa biro investigasi Saudi menerima instruksi mengenai hubungan dengan Qatar dari Royal Diwan itu sendiri, kantor eksekutif utama raja. (Baca juga:Mujtahid: Intelijen Salah Info Soal Qatar, Menhan Saudi dan UEA Marah Besar)

Wistle Blower Arab Saudi itu mengatakan bahwa ada banyak anggota klan penguasa Saudi yang “tidak nyaman dengan keputusan kekanak-kanakan yang dikeluarkan kerajaan soal Qatar dan khawatir tentang dampak politik, keamanan dan ekonominya.”

Namun, “semua (anggota klan penguasa itu) hanya nol”, protes Muhtahid sebagaimana dikutip AlWaqht, menambahkan bahwa sosok yang lagi-lagi memainkan peran utama dalam masalah kontroversial ini adalah Wakil Putra Mahkota, Mohammed bin Salman, anak kesayangan sang Raja. (Baca juga:Serangan Saudi ke Qatar Menjadi Bumerang)

Baru-baru ini, rumor juga beredar di Riyadh bahwa Raja Saudi Salman akan segera menyingkirkan Putra Mahkota Mohammad Bin Nayef dan menggantikannya dengan anaknya, Bin Salman.

Aktivis Saudi tersebut men-tweet bahwa Raja Salman telah memperhatikan bahwa Bin Nayef tampaknya tidak mendukung keputusan di Qatar.

Senin pekan lalu, Arab Saudi memimpin Bahrain, Mesir, UEA dan beberapa negara lain dalam memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar.

Beberapa analis percaya bahwa dengan meluncurkan serangan ke Qatar, raja Saudi dan anaknya tidak hanya bertujuan untuk membungkam oposisi eksternal, tapi juga kekuatan internal. Dalam kasus Bin Salman, membungkam oposisi di dalam rumah tangga kerajaan adalah langkah penting yang harus dia lakukan, sebelum dia bisa mengusir sepupunya yang lebih tua, Mohammed bin Nayef, sebagai putra mahkota. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca