arrahmahnews

PM Irak: Referendum Kemerdekaan Kurdi masih Terlalu Dini

Rabu, 14 Juni 2017

ARRAHMAHNEWS.COM, BAGHDAD – Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi mengatakan bahwa keputusan minoritas Kurdi untuk mengadakan referendum kemerdekaan masih terlalu dini.

“Setiap bagian Irak memiliki aspirasi dan mimpi, dan kami menghormati itu, bahkan jika kami tidak setuju dengan hal itu,” kata Abadi pada hari Selasa (13/06). “Kita tinggal di satu tanah air dan mereka adalah mitra kami,” tambahnya.

“Kita memiliki sebuah konstitusi yang telah kita pilih, kita memiliki parlemen federal dan pemerintah federal … Referendum saat ini tidak tepat,” tambahnya.

Abadi membuat pernyataan ini untuk menanggapi pernyataan Presiden Pemerintahan Daerah Kurdistan Irak yang semi otonom, Masoud Barzani, yang mengumumkan di Twitter pada hari Rabu pekan lalu, bahwa wilayah utara Irak akan mengadakan referendum kemerdekaan pada tanggal 25 September tidak hanya di tiga provinsi yang membentuk wilayah Kurdi namun di wilayah yang diperdebatkan oleh pemerintah Kurdi dan pemerintah pusat Irak.

Setelah pengumuman tersebut, pemerintah Irak mengeluarkan sebuah pernyataan pada hari Jum’at sebagai tanggapan bahwa mereka akan menolak tindakan sepihak oleh otoritas regional Kurdi yang memaksakan kemerdekaan.

Kembali pada bulan April, Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi memperingatkan terhadap disintegrasi Irak, dengan mengatakan bahwa potensi pemisahan negara-negara Kurdi akan merugikan mereka. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca