Amerika

Ron Paul Konfirmasi Keberadaan “Deep State”

Minggu, 18 Juni 2017,

ARRAHMAHNEWS.COM, WASHINGTON DC – Mantan anggota Kongres Amerika, Ron Paul, menyuarakan kepercayaan kuatnya pada jaringan rahasia yang dikenal sebagai “deep state (negara rahasia)” yang menjalankan pemerintahan di Amerika Serikat.

“Saya sangat percaya ada keberadaan sebuah negara rahasia (deep state) di AS,” kata negarawan senior tersebut dalam sebuah wawancara pada hari Jumat.

“Deep state” mengacu pada organisasi ekonomi dan intelijen yang kuat yang mengendalikan urusan negara.

Mantan Perwakilan distrik 14 dan 22 di Texas yang sempat mencalonkan jadi presiden Amerika Serikat pada tahun 1988, 2008 dan 2012, itu mengatakan bahwa meskipun ada tentangan keras di antara anggota Senat, mayoritas besar, 97 banding 2 anggota pada hari Kamis setuju untuk memberi sanksi baru terhadap Iran dan Rusia.

“Mudahnya melakukan kesepakatan mengenai masalah semacam itu, adalah bukti tentang keberadaan “deep state” yang menjalankan roda pemerintahan AS,” katanya.

Mantan pembicara Dewan Perwakilan Rakyat AS, Newt Gingrich, mengklaim jaringan gelap organisasi kuat berusaha untuk mengacaukan administrasi.

“Tentu saja, deep state ada,” kata Gingrich.

“Inilah yang dilakukan oleh deep state: Mereka menciptakan kebohongan, menyebarkan kebohongan, menghalangi pemeriksaan kebohongan dan kemudian menyangkal bahwa mereka berada di balik kebohongan itu,” tambahnya.

Istilah deep state, atau derin devlet dalam bahasa Turki, berasal dari Turki pada tahun 1950-an, mengacu pada jaringan rahasia anggota-anggota instansi pemerintah yang berpengaruh atau militer yang beroperasi di luar sistem demokrasi. Kelompok ini diyakini terlibat dalam manipulasi rahasia atau pengendalian kebijakan pemerintah.

Menurut ilmuwan Amerika Dr. Kevin Barrett, “Peter Dale Scott, profesor dari University of California, mungkin adalah peneliti yang paling banyak mempopulerkan istilah ini. Scott mengembangkan konsep “deep state” ini dalam  analisisnya tentang pembunuhan Presiden John F. Kennedy. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca