Kamis, 22 Juni 2017
ARRAHMAHNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Joko Widodo diketahui berkomunikasi via telepon dengan Presiden Filipina Rodrigo Duterte. Belum ada keterangan resmi apa yang dibahas Jokowi dengan Duterte.
Kabar soal Jokowi bertelepon dengan Duterte tersebut dibenarkan oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Namun Pramono tak menjelaskan apa yang dibahas saat komunikasi tersebut.
“Ada pembicaraan antara Presiden Jokowi dengan Presiden Duterte semalam,” kata Pramono Anung saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (22/6/2017).
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam) Wiranto mengatakan, Duterte memberi lampu hijau bagi militer Indonesia untuk masuk ke wilayah Filipina. Namun dia menegaskan, bantuan tersebut harus sesuai dengan mekanisme. (Baca juga: Gempur ISIS, Indonesia Siap Bantu Filipina)
“Presiden Duterte pun memberikan lampu hijau untuk mendapatkan bantuan dari negara lain. Tapi tentu ada mekanismenya kan,” kata Wiranto.
Menurut keterangan juru bicara kepresidenan Filipina, Ernesto Abella. Keduanya sama-sama menegaskan perlunya meningkatkan operasi untuk menghadapi ancaman terorisme dan ekstremisme sarat kekerasan. Seperti dilansir media Filipina, GMA News Online, Kamis (22/6/2017). (Baca juga: Duterte Minta Maaf pada Rakyat Filipina atas Perang dan Kehancuran di Marawi)
“Dan Presiden Widodo menegaskan komitmen Indonesia untuk mendukung Filipina dalam memberantas terorisme, termasuk memulihkan perdamaian dan stabilitas di Filipina bagian selatan,” jelas Abella.
Percakapan telepon ini dilakukan menjelang rencana pertemuan para Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan dari tiga negara, yakni Filipina, Indonesia dan Malaysia pada Kamis (22/6) waktu setempat di Manila, Filipina. Pertemuan itu secara khusus dimaksudkan untuk membahas konflik yang terus berlangsung di Marawi.(ARN)
Sumber: detik
