arrahmahnews

Ini Alasan Teroris Selalu Menjadikan Polisi Target Serangan

Selasa, 27 Juni 2017

ARRAHMAHNEWS.COM, JAKARTA – Kapolri, Jenderal Tito Karnavian angkat suara soal serangan dua teroris di Mapolda Sumatera Utara, Minggu dinihari 25 Juni 2017. Menurut Kapolri penyerangan yang dilakukan di markas kepolisian bukanlah sesuatu yang aneh, lantaran selama ini aparat kepolisian selalu menjadi target mereka.

“Seperti yang berkali-kali saya sampaikan, kenapa polisi? Karena polisi dianggap sebagai kafir Harbi. Jadi harus diprioritaskan. Namun, mudah-mudahan saja kekuatan mereka tidak besar,” ujar Tito.

Jenderal bintang empat itu mengatakan, dalam ideologi takfiri yang dianut oleh anggota ISIS konsep utamanya adalah Tauhid. Sehingga ideologi yang tidak berdasarkan tauhid dianggap haram dan kafir. Pembela ideologi yang tidak berdasarkan tauhid disebut thagut, termasuk Polri.

“Tauhid wal jihad di Indonesia juga yang dipimpin Aman Abdurrahman, tahun 2003 terjadi ledakan di Cimanggis. Pendukung utama dari tauhid wal jihad di Irak yang dipimpin oleh Abu Muhammad Maqdisi itu juga mengusung ideologi Takfiri yang konsep utamanya adalah tauhid, yaitu segala sesuatu harus berasal dari Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT. Sehingga, bagi mereka yang tidak sesuai dan tidak berasal dari Tuhan, dianggap mereka adalah haram atau kafir,” ujar Kapolri.

Sebelumnya, dua terduga teroris menyerang Mapolda Sumatera Utara pada Minggu dini hari sekitar pukul 03.00 WIB. Akibat penyerangan tersebut, satu anggota polisi Aiptu Martua Sigalingging meninggal karena mendapat luka tusukan.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, serangan itu sudah diperkirakan sebelumnya. Dia menyebut serangan tersebut masih terkait penangkapan tiga terduga teroris sebelumnya yang diduga kuat dari sel jaringan ISIS di Indonesia. (Baca juga: Dua orang Teroris Serang Mapolda Sumut, 1 Polisi Tewas)

“Kami sudah mensinyalir ada sel dari kelompok JAD yang punya niat melakukan serangan di sana. Karena dua minggu lalu ada tiga orang yang ditangkap. Nah, yang ini sisa selnya,” jelas Jenderal Tito di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (25/6/2017).

Kapolri juga mengatakan, penyerangan yang dilakukan di markas kepolisian bukanlah sesuatu yang aneh, lantaran selama ini aparat kepolisian selalu menjadi target mereka. Sejumlah keterangan berharga sudah didapat dari satu pelaku yang ditangkap dari penyerangan Mapolda Sumut. Namun, Kapolri enggan menyebutkan temuan tersebut.

“Saya tidak akan menyampaikan dulu, karena itu sama saja dengan memberitahu jaringan-jaringannya. Yang jelas, kita akan coba mengembangkan ke yang lain,” tegas Tito.

Terkait dengan langkah antisipasi, Kapolri sudah memerintahkan bawahannya untuk lebih waspada.

“Saya sudah memerintahkan semua jajaran kepolisian memperkuat pengamanan masing-masing satuan di kantor atau kediaman pribadi,” pungkas Tito. (ARN)

Sumber: kabarpolisi

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca