arrahmahnews

Raja Salman dan Pangeran Mahkota Tak Hadiri KTT G20 Karena Ancaman Kudeta

Kamis, 06 Juli 2017

ARRAHMAHNEWS.COM, RIYADH – Mujtahid, whistle-blower Arab Saudi, yang diyakini merupakan anggota atau memiliki sumber yang terhubung dengan baik dalam keluarga kerajaan, mengungkapkan bahwa Pangeran Mahkota negara itu Mohammed bin Salman tidak akan menghadiri KTT G20 setelah berkembangnya kekhawatiran akan kudeta yang akan segera terjadi terhadapnya dan ayahnya di Riyadh.

“Mohammed bin Salman, putra raja Saudi, tidak dapat meninggalkan Arab Saudi karena takut kudeta dari dalam keluarga al-Saud, dan Raja Salman tidak dapat menghadiri pertemuan puncak yang penting itu sendirian karena status mentalnya,” tulis Mujtahid di laman twitternya pada hari Selasa (04/07).

Ia menambahkan bahwa raja Saudi sakit flu pada akhir bulan suci Ramadhan dan pengadilan kerajaan terpaksa membatalkan kunjungannya ke Hamburg setelah menghabiskan ratusan juta dolar.

Sumber diplomatik Arab Saudi sebelumnya mengumumkan pada hari Senin bahwa Saudi tidak akan menghadiri KTT G20 karena krisis Teluk Persia terkait dengan Qatar.

Menteri Keuangan, Mohammed al-Jadaan, yang akan dikirim ke KTT tersebut, yang dijadwalkan berlangsung di kota pelabuhan Jerman Utara, Hamburg, pada tanggal 7 dan 8 Juli.

Pekan lalu, Mujtahid mengungkapkan ketegangan tinggi di Arab Saudi, dan mengatakan sebuah ancaman kudeta untuk menggulingkan raja dan anaknya sangat mungkin terjadi.

“Gejolak dalam keluarga al-Saud untuk mengusir Salman bin Abdulaziz (raja Saudi) semakin meningkat oleh mereka yang mendukung Ahmed bin Abdulaziz (saudara laki-laki raja) dan mereka meyakinkannya untuk mengambil kepemimpinan di Arab Saudi,” mujtahid menulis di Halaman twitternya pada hari Minggu.

Dia menambahkan bahwa para pangeran yang telah bergabung dalam usaha tersebut bermaksud untuk mengeluarkan sebuah pernyataan yang menyatakan ketidakmampuan Raja Salman melanjutkan kepemimpinan negara dan membatalkan perintahnya baru-baru ini yang mengangkat anaknya ke jabatan Pangeran Mahkota. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca