Rabu, 19 Juli 2017
ARRAHMAHNEWS.COM, DJIBOUTI – Arab Saudi, yang memimpin sebuah kampanye militer mengerikan terhadap negara miskin tetangganya,Yaman, mencegah sebuah pesawat charter Perserikatan Bangsa-Bangsa yang membawa beberapa staf bantuan yang akan menuju ke negara tetangganya, di mana jutaan orang membutuhkan bantuan kemanusiaan atau perlindungan.
Sumber yang berada dalam penerbangan itu, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan bahwa penerbangan dicegah lepas landas dari Djibouti ke ibu kota Yaman, Sana’a, yang saat ini berada di bawah kendali pejuang Houthi Ansarullah, hal itu mungkin karena kehadiran tiga wartawan yang bekerja untuk kantor berita Inggris, BBC.
“Arab Saudi mengklaim bahwa keamanan ketiga wartawan itu tidak dapat dijamin di daerah yang dikuasai Houthi, dan menyarankan kepada ketiga wartawan tersebut untuk melakukan perjalanan dengan penerbangan komersial,” ungkap Ahmed Ben Lassoued, juru bicara Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) di Yaman, pada hari Selasa (18/07).
“Hal ini sangat disayangkan dan secara tidak langsung menjelaskan mengapa Yaman, yang berada dalam salah satu krisis kemanusiaan terbesar di dunia, tidak mendapat perhatian yang cukup dari media internasional,” tambahnya.
Ben Lassoued mencatat, “Kurangnya liputan juga menghambat upaya kemanusiaan untuk menarik perhatian masyarakat internasional dan para donatur membantu malapetaka kemanusiaan yang sedang dialami negara tersebut.”
Sebuah sumber yang tidak disebutkan namanya dalam kontingen militer pimpinan Saudi kemudian mengklaim bahwa administrasi mantan presiden yang didukung Saudi, Abd Rabbuh Mansur Hadi, selama ini adalah satu-satunya pihak yang berhak mengeluarkan visa untuk orang asing, menambahkan bahwa pengunjung ke Yaman harus terbang ke pelabuhan selatan negara tersebut Kota Aden, yang berada di bawah kendali pemerintah sebelumnya.
Perserikatan Bangsa-Bangsa telah sering meminta Arab Saudi untuk segera mengangkat blokade udara dan angkatan laut yang “melumpuhkan” di Yaman. (ARN)
Sebar:
