arrahmahnews

Warbler Saudi: Siasat Kudeta Qatar Gagal, Bin Salman Berusaha Hilangkan Jejak

Rabu, 26 Juli 2017,

ARRAHMAHNEWS.COM, RIYADH – Mujtahid, Whistle blower Arab Saudi, yang diyakini adalah anggota atau memiliki sumber yang terhubung dengan baik dalam keluarga kerajaan, mengungkap bahwa Pangeran Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman, saat ini tengah berusaha menyingkirkan anggota keluarga Emir Qatar yang semula diajaknya bekerjasama menggulingkan pemerintahan negara itu, setelah kegagalan rencana untuk melancarkan kudeta terhadap pemerintahan disana. (Baca juga: Warbler Saudi: Kudeta di Depan Pintu)

“Bin Salman membawa seorang anggota keluarga al-Thani dari Qatar ke Arab Saudi untuk menggunakannya melancarkan sebuah kudeta di negara tersebut dan membuatnya sebagai pengganti Emir Qatar Tamim bin Hamad al-Thani setelah menggulingkan pemerintah Qatar,” tulis mujtahid di halaman twitternya pada hari Selasa (25/07). (Baca juga: Mujtahid: Intelijen Salah Info Soal Qatar, Menhan Saudi dan UEA Marah Besar)

Ia menambahkan bahwa kegagalan siasat untuk menggulingkan Tamim dan ketidakmampuan koalisi pimpinan Saudi dalam memaksakan tuntutan mereka ke Doha telah membuat pejabat Qatar yang terlanjur berada di Arab Saudi itu menjadi beban berat bagi pangeran mahkota itu, dan bin Salman  sekarang tengah berusaha menemukan cara untuk menyingkirkannya.

Pada tanggal 5 Juni, Arab Saudi dan negara sekutunya, Bahrain, Uni Emirat Arab dan Mesir, memutuskan semua hubungan dengan Qatar, menutup satu-satunya perbatasan darat, melarang pesawat terbang dari wilayah udara mereka dan melarang warga Qatar untuk melewati bandara mereka.

Mereka menuduh Qatar mendukung dan mendanai “terorisme” dan bekerja sama dengan saingan regional Iran dimana hal ini dibantah dengan keras oleh Doha. (Baca juga: Warbler ‘Mujtahid’ Benarkan Pernyataan Bin Nayef di Situs Al-Watan)

Emir Qatar menggambarkan blokade baru-baru ini oleh kelompok Arab yang dipimpin oleh Saudi itu sebagai “kampanye yang telah direncanakan sebelumnya”, menambahkan bahwa Doha siap berdialog untuk menyelesaikan krisis diplomatik dengan negara-negara Arab.

“Kami terbuka untuk dialog menyelesaikan masalah yang luar biasa ini, [selama kedaulatan Qatar] dihormati,” kata Sheikh Tamim dalam sebuah pidato di televisi pada hari Jumat, pidato yang pertama sejak Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab dan Mesir memutuskan hubungan dengan Doha .

“Jelas bahwa kampanye melawan kami telah direncanakan sebelumnya. Kami telah melewati tes dan lulus,” jelas Syekh Tamim menekankan. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca