Kamis, 27 Juli 2017,
ARRAHMAHNEWS.COM, YERUSALEM – Arab Saudi dan Mesir telah menunjukkan “ketidakpedulian” terhadap kejahatan yang dilakukan oleh rezim Israel terhadap Muslim Palestina di kompleks Masjid al-Aqsa di wilayah pendudukan Yerusalem al-Quds, kata seorang analis. (Baca juga: Bentrokan Kembali Terjadi di Masjidil Aqsa, Puluhan Warga Palestina Terluka)
Daud Abdullah, dalam sebuah opini yang diterbitkan oleh palestinechronicle.com pada hari Kamis pekan lalu, menulis bahwa kekejaman yang dilakukan oleh Israel di kompleks tersebut gagal untuk membangkitkan serat moral majelis keagamaan di Mesir dan Arab Saudi.
“Lembaga-lembaga keagamaan di Makkah, Madinah dan Kairo tidak peduli terhadap situasi berbahaya dan terus memburuk yang terjadi di Tempat Suci di Yerusalem-al-Quds,” tulis Abdullah. (Baca juga: Netanyahu Sebut Warga Palestina Pelaku Balas Dendam ke Israel “Binatang Buas”)
“Ketidakpedulian dingin mereka terhadap situasi menyedihkan dari situs tersuci ketiga Islam itu sungguh memalukan bagi institusi yang mengaku sebagai pemimpin Muslim terkemuka di seluruh dunia.”
“Lembaga keagamaan yang disponsori oleh Riyadh dan Kairo,” katanya, memiliki catatan buruk dengan selalu bekerja sama dengan pemimpin politik mereka, yang terlibat dalam persekongkolan dengan Amerika Serikat dan Israel. (Baca juga: Dubes Palestina di PBB Desak Tindakan Melawan Agenda Destruktif Israel)
“Jarang mereka berbicara tanpa persetujuan dari guru politik mereka yang, pada gilirannya, mereka tidak akan bertindak tanpa persetujuan dari Amerika Serikat,” kata Abdullah.
“Dukungan Washington, mereka percaya, sangat penting tidak hanya untuk keamanan mereka tapi juga kelangsungan hidup mereka.”
“Arab Saudi dan Mesir telah mempercepat upaya untuk menutup tempat dimana perlawanan yang sepenuhnya sah terhadap pendudukan Israel dapat berfungsi, katanya. “Apakah melalui penutupan perbatasan, penahanan aktivis atau larangan situs web, maksud dan dampaknya sama; Mereka telah menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi Israel untuk mencapai tujuannya dalam membangun Yerusalem dan Mesjid Al-Aqsa dengan sedikit oposisi.” (ARN)
Sebar:
