Kamis, 27 Juli 2017,
ARRAHMAHNEWS.COM, SANA’A – Komite Internasional Palang Merah (ICRC) telah meminta negara-negara Barat dan regional untuk menggunakan pengaruhnya demi mengakhiri agresi yang dilancarkan Saudi di Yaman. (Baca juga: VIDEO: Dihantam Rudal Yaman, Kilang Minyak Saudi di Yanbu Terbakar Hebat)
“Jelas kami berharap negara-negara Barat memahami krisis yang mendalam, risiko krisis besar ini untuk stabilitas internasional, untuk stabilitas kawasan,” kata Presiden ICRC Peter Maurer dalam sebuah kunjungan ke ibukota Yaman, Sana’a, Rabu (26/07).
Ia mencatat bahwa perang di Yaman telah memperburuk epidemi kolera besar, yang telah merenggut nyawa ratusan orang.
Kolera adalah infeksi diare akut yang menyebar melalui makanan atau air yang terkontaminasi. Hal ini dapat diobati secara efektif dengan segera mengganti cairan dan garam yang hilang, namun tanpa perawatan bisa berakibat fatal. (Baca juga: Rusia Akan Kirim Bantuan Kemanusiaan ke-2 ke Yaman)
Infeksi kolera pertama kali menjadi epidemi di Yaman Oktober lalu dan menyebar hingga Desember, sebelum menyusut. Wabah kedua dimulai di negara bagian semenanjung Arab ini pada akhir April.
“Saya datang ke sini untuk mendesak masyarakat internasional mengambil tindakan dan meningkatkan tanggapannya terhadap wabah ini, yaitu, biar saya perjelas, wabah buatan manusia ini. Ini adalah konsekuensi dari peperangan dan penghancuran layanan publik,” jelas Maurer menambahkan .
Arab Saudi telah memimpin kampanye menyerang Yaman untuk mengembalikan bekas pemerintah negara itu dan menghancurkan gerakan Houthi Ansarullah. Kampanye tersebut telah merusak infrastruktur negara secara serius. Sumber Yaman setempat telah menyatakan jumlah korban tewas dari perang Saudi lebih dari 12.000 orang, termasuk banyak wanita dan anak-anak. (Baca juga: AS Tak Akan Biarkan Perang Yaman Berakhir)
Maurer selanjutnya meminta Saudi untuk mengizinkan pengiriman pasokan bantuan melalui bandara Sana’a, menekankan bahwa sistem kesehatan negara itu berantakan, gaji belum dibayar sedikitnya selama 10 bulan, sampah “menumpuk” di jalanan, dan rumah sakit, stasiun air dan infrastruktur vital lainnya telah diserang dan dihancurkan oleh Saudi
Ia juga mencatat bahwa sekitar 400.000 orang telah terinfeksi oleh kolera, sebuah angka yang mungkin meningkat saat musim hujan dimulai. (ARN)
