Kamis, 27 Juli 2017,
ARRAHMAHNEWS.COM, RAQQAH – Sebuah kelompok pemantau yang berbasis di Inggris mengatakan setidaknya 29 orang tewas dalam serangan udara AS di kota Raqqah, Suriah. “Sedikitnya delapan anak termasuk di antara korban tewas,” kata direktur Observatorium untuk Hak Asasi Manusia Suriah, Rami Abdel Rahman, pada hari Rabu. (Baca juga: ISIS Eksekusi 13 Anggotanya Sendiri di Raqqah)
Observatorium mencatat bahwa serangan udara baru-baru ini menewaskan 325 warga sipil, termasuk 51 anak, dalam dua bulan sejak Pasukan Demokratik Suriah yang didukung AS mulai beroperasi untuk membebaskan Raqqah dari kelompok ISIS Takfiri.
Koalisi pimpinan AS telah melakukan serangan udara terhadap apa yang diklaim sebagai target ISIS di Suriah sejak September 2014, tanpa ada otorisasi dari pemerintah Damaskus atau sebuah mandat PBB. Aliansi militer telah berulang kali menargetkan dan membunuh warga sipil. Sebagian besar serangan tidak mampu memenuhi tujuannya untuk menghancurkan ISIS. (Baca juga: Putin: Integritas Wilayah Suriah Sangat Penting)
Kelompok pemantau juga mencatat bahwa Pasukan Demokratik Suriah (SDF), sebuah aliansi pejuang Kurdi dan Arab, “sekarang menguasai 50 persen Raqqah meskipun ada perlawanan sengit yang dilakukan oleh ISIS.”
Kota Raqqah, yang terletak di tepi utara Sungai Efrat, dikuasai oleh para teroris ISIS pada bulan Maret 2013, dan diproklamirkan sebagai ibukota Khilafah. Seorang juru bicara SDF juga memastikan bahwa mereka sekarang menguasai hampir separuh kota dan teroris Takfiri menghadapi perlawanan sengit. “Semakin ketat jerat itu tumbuh di sekitar ISIS, semakin kuat reaksi dan semakin keras perlawanannya,” katanya. (ARN)