arrahmahnews

EKSLUSIF! Bocoran Email Ungkap Kemunafikan Besar dalam Krisis Qatar

Rabu, 02 Agustus 2017,

ARRAHMAHNEWS.COM, DOHA – Bocoran email dari duta besar Uni Emirat Arab untuk AS, Yousef Al Otaiba, mengungkap bahwa ternyata negara itu pernah mencoba untuk melobi pejabat AS agar bisa menjadi tuan rumah untuk sebuah kantor Thaliban di Abu Dhabi.

Dilaporkan oleh New York Times, pada Senin (31/07), email dari Yousef Al Otaiba itu tampaknya bertentangan dengan kampanye yang dilakukan terhadap Qatar atas dugaan dukungannya terhadap “kelompok teroris”. (Baca juga: Emir Qatar: Saudi Cs Ciptakan Fitnah untuk Sesatkan Opini Publik)

Bocoran email terbaru yang diterima ini berasal dari kelompok yang disebut “GlobalLeaks”, yang tidak berafiliasi dengan pengembang perangkat lunak, GlobaLeaks. GlobalLeaks mengatakan bahwa pesan baru-baru ini adalah bukti “kemunafikan terbesar” dalam krisis Qatar.

” Sekarang terungkap, bahwa menurut bocoran email dari akun duta besar tersebut, Emirat mencoba membuat Taliban membuka kantor perwakilan di negara mereka sendiri. Duta Besar Emirat untuk Washington, Yousef al-Otaiba, bahkan menerima “panggilan telepon yang marah” dari menteri luar negeri saat itu, Abdullah bin Zayed Al Nahyan, yang mengeluhkan kenapa Thaliban membuka kantor di Qatar dan bukan UEA,” lapor the New York Times. (Baca juga: Situasi Memanas, Vladimir Putin Bicarakan Suriah Dengan Emir Qatar)

Padahal sebagai bagian dari upaya untuk mengisolasi Qatar, sebuah blok yang dipimpin Saudi termasuk UEA, Bahrain dan Mesir telah mencemooh Qatar karena telah menjadi tuan rumah kantor untuk kelompok ‘jihad’Afghanistan tersebut.

Kantor tersebut, yang dibuka pada bulan Juni 2013, menurut Al-Jazeera merupakan bagian dari upaya yang dipimpin oleh AS untuk memfasilitasi perundingan damai di Afghanistan, tidak untuk mendukung ideologi atau kelompok mereka sendiri.

Selain itu, the New York Times juga memperoleh bocoran email lain tertanggal 12 September 2011, di mana seorang pejabat Emirati mempertanyakan posisi AS di lokasi kantor Taliban

“Ada sebuah artikel di London Times yang menyebutkan bahwa AS mendukung pendirian sebuah kantor Taliban di Doha,” diplomat tersebut, Mohamed Mahmoud al-Khaja, menulis surat kepada Jeffrey Feltman, yang saat itu menjabat sebagai asisten menteri luar negeri untuk urusan timur dekat. (Baca juga: Qatar Minta PBB Turun Tangan Hadapi Keras Kepalanya Saudi Cs)

“HH mengatakan bahwa kami mendapat kesan Abu Dhabi adalah pilihan pertama Anda dan inilah yang kami informasikan”, Khaja mengatakan dalam email tersebut, merujuk pada bin Zayed.

Qatar sebenarnya sepakat untuk membuka misi Taliban atas permintaan pemerintah AS empat tahun lalu. Pada tahun 2011, saat email dikirim, pemerintahan Obama melakukan upaya untuk mengadakan pembicaraan damai antara Taliban dan pemerintah Afghanistan dengan klaim berusaha untuk menyingkirkan pasukan NATO dari negara tersebut.

Hal ini menjadi ironis karena Otaiba telah berulang kali mengkritik Qatar atas persekutuan negara itu dengan Thaliban, Ikhwanul Muslimin dan atas pembukaan kantor kelompok Palestina Hamas di Doha, yang ternyata juga diatur dengan persetujuan AS.

“Saya tidak berpikir secara kebetulan bahwa di Doha Anda memiliki pimpinan Hamas, Anda memiliki kedutaan Taliban, Anda memiliki kepemimpinan Ikhwanul Muslimin,” ungkap Otaiba dalam wawancara minggu lalu dengan pembawa acara Charlie Rose.

“Apa yang benar adalah perilaku Qatar. Mendanai, mendukung, dan memungkinkan para ekstremis dari Taliban hingga Hamas & Qadafi,” tulis Otaiba dalam tweet pada 17 Juli, mengacu pada mantan pemimpin Libya, Muammar Gaddafi. Awal bulan ini, David Petraeus, mantan kepala CIA dan jenderal angkatan darat, mengatakan: “Mitra kami harus ingat bahwa Qatar -atas permintaan kami- menyambut delegasi dari Taliban dan Hamas”. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca