arrahmahnews

Kremlin Bantah Laporan Reuters Soal Kenaikan Korban Militer Rusia di Suriah

Kamis, 03 Agustus 2017,

ARRAHMAHNEWS.COM, MOSKOW – Rusia membantah laporan Reuters dan menyebutnya sebagai ‘mitos’ tentang peningkatan jumlah korban militer Rusia di Suriah pada tahun ini. (Baca juga: Militer Rusia Temukan Jejak Serangan Senjata Kimia di Aleppo)

Reuters baru-baru ini mengklaim bahwa setidaknya 40 tentara Rusia dan kontraktor swasta telah tewas dalam kampanye Rusia di Suriah sepanjang tahun ini, dengan mengatakan, “keterlibatan negara berunag putih semakin dalam”.

Menurut laporan Reuters, yang diklaim berdasarkan laporan dari keluarga dan teman yang tewas serta pejabat lokal, angka selama tujuh bulan pertama tahun ini menunjukkan “kenaikan yang signifikan dalam tingkat kerugian di medan perang” seperti yang diperkirakan bahwa sekitar 36 personel dan kontraktor bersenjata Rusia terbunuh di Suriah selama 15 bulan sebelumnya.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan 10 tentara tewas dalam pertempuran di Suriah sepanjang tahun ini. Moskow juga mengumumkan bahwa 23 prajurit lainnya telah kehilangan nyawa mereka di Suriah dalam 15 bulan dari 2015 hingga 2016. (Baca juga: Angkatan Udara Rusia Akan Tinggal di Suriah Selama 49 Tahun Lebih)

“Ini bukan pertama kalinya Reuters mencoba untuk mendiskreditkan operasi militer Rusia yang bertujuan untuk menghancurkan teroris ISIS [Daesh] dan mengembalikan perdamaian ke Suriah,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu.

Dia mengatakan militer Rusia difokuskan untuk memberikan bantuan kemanusiaan dan menegosiasikan perdamaian di Suriah. Juru bicara tersebut juga menolak informasi tentang kehadiran kontraktor militer swasta Rusia di Suriah sebagai “mitos”. (Baca juga: Rusia Sesalkan DK PBB yang Tolak Mengutuk Serangan ke Kedutaannya di Suriah)

Kremlin juga membantah adanya hubungan antara negara dengan warga swasta Rusia yang berperang bersama tentara Suriah.

“Jika ada warga Rusia di Suriah sebagai relawan dan sebagainya, mereka tidak ada hubungannya dengan negara,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan pada hari Rabu. Sejak 2015, Rusia telah melakukan serangan rudal jelajah dan serangan udara terhadap posisi teroris di Suriah atas permintaan pemerintah Suriah. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca