arrahmahnews

Jelang Kedatangan Putin ke Indonesia, Lavrov Temui Menlu Retno Marsudi

Rabu, 9 Agustus 2017

ARRAHMAHNEWS.COM, JAKARTA – Rencana kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin, Menteri Luar Negeri Rusia mengunjungi Menteri Luar Indonesia antara lain menyepakati kerjasama dalam penanganan potensi terorisme dan kejahatan siber. Kesepakatan itu dipublikasikan usai pertemuan antara menteri luar negeri kedua negara, Retno Marsudi dan Sergey Lavrov, di Gedung Pancasila, Jakarta, Rabu (09/08).

“Penguatan kerja sama penanganan keamanan siber dan counter terrorism menjadi perhatian kedua negara,” demikian pernyataan tertulis Kemlu, pagi tadi.

Kedua menteri hanya memberikan pernyataan pers, namun tak menyediakan waktu untuk tanya jawab resmi dengan wartawan usai pertemuan bilateral tersebut. (Baca juga: Ketertarikan Khusus Rusia Terhadap Indonesia, Mendag: Ini Potensi Ekonomi Besar)

Akan tetapi sesudahnya, Menlu Retno Marsudi, menjawab para wartawan yang mencegatnya menuturkan, pertemuan dengan sejawatnya dari Rusia tidak membahas secara spesifik berbagai hal aktual seperti barter pesawat tempur Sukhoi dengan komoditas Indonesia, sanksi Amerika, dan lain-lain.

“Tidak spesifik membahas itu,” kata Retno.

Sementara sejumlah masalah global seperti situasi Laut China Selatan, memanasnya Semenanjung Korea akibat percobaan alutsista Korea Utara, dan teror ISIS di Marawi, Filipina maupun Suriah, menurut Retno telah mereka bicarakan di Manila, dalam sepekan terakhir.

Sedangkan Retno, alam tiga tahun terakhir telah empat kali berjumpa Lavrov. Sebelum pertemuan di Jakarta, mereka menjadi bagian dalam forum menteri luar negeri ASEAN di Manila, Filipina, yang turut dihadiri Lavrov dan perwakilan sejumlah negara lain seperti Amerika Serikat, China, Jepang dan Korea Utara.

Retno mengatakan, Indonesia dan Rusia menanda-tangani dokumen rencana konsultasi kementerian luar negeri Indonesia dan Rusia 2017-2019 yang mereka teken merupakan penanda peningkatan hubungan bilateral antara kedua negara.

“Hal ini secara jelas menunjukkan keinginan untuk mengintensifkan hubungan dan konsultasi,” ujarnya. (Baca juga: Tukar Sawit Dengan Pesawat Sukhoi, Wiranto: Itu Bukan Hal Baru)

Dokumen itu, kata Retno, merupakan pembaruan terhadap kemitraan strategis Indonesia-Rusia yang ditandatangani pada 2003. Retno berkata, kemitraan strategis itu adalah yang pertama kali diteken Indonesia dengan negara lain.

Kedatangan Sergey Lavrov, bisa dikatakan merupakan kunjungan pendahuluan, sebelum kunjungan kenegaraan Presiden Vladimir Putin.

“Pembahasan kemitraan strategis akan segera dilakukan Indonesia dan Rusia. Hasilnya diharapkan dapat diluncurkan jelang kedatangan Presiden Putin untuk memenuhi undangan Presiden Jokowi,” tulis keterangan resmi Kemlu.

Retno mengatakan, hingga saat ini Rusia belum mengkonfirmasi tanggal kunjungan Putin ke Indonesia. Namun ia menyebut Rusia telah mengetahui beragam persiapan yang dilakukan Indonesia untuk menyambut Putin.

“Undangannya ada dan Presiden Putin sudah merencanakan. Tapi yang terpenting adalah mengisi rencana kunjungan tersebut,” kata Retno. (Baca juga: Presiden Jokowi Akan Temui Putin Bahas Pembelian Jet Tempur Sukhoi)

Presiden Indonesia Joko Widodo terakhir bertemu empat mata dengan Putin di sela Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN-Rusia. Forum itu digelar di Sochi, Rusia, Mei 2016.

Retno menyebut dua hal lain yang dicicil kementeriannya jelang kedatangan Putin, yakni menyelesaikan beberapa nota kesepahaman yang selama ini tertunda dan menuntaskan penjajakan kerja sama ekonomi.

Retno mengatakan, Indonesia tengah berupaya membuka free trade area dengan Eurasian Economic Forum. “Kawasan itu adalah pasar dengan populasi 180 juta jiwa, dan 144 juta di antaranya adalah warga Rusia,” ucapnya.

Seperti diketahui sebelumnya, Indonesia dan Rusia menyepakati barter komoditas pertanian dengan pesawat tempur Sukhoi buatan Rusia. Kesepakatan ini mendapat beragam tanggapan, terkait posisi Rusia yang mendapat sanksi AS terkait dugaan keterlibatan mereka di Pemilihan Presiden yang dimenangkan Donald Trump. (ARN)

Sumber: bbcindonesia

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca