arrahmahnews

Kepala BNN: Malaysia Support Masuknya Narkotika ke Indonesia

Kamis, 24 Agustus 2017

ARRAHMAHNEWS.COM, JAKARTA – Malaysia dinilai sengaja memberi akses masuk bagi narkotika untuk keluar dari negara tersebut dan masuk ke Indonesia, baik melalui jalur laut maupun jalur perbatasan darat. Sekitar 100 kg narkotika jenis sabu-sabu setiap bulan masuk ke Indonesia berasal dari Malaysia dengan misi untuk menghancurkan generasi muda Indonesia. Hal tersebut ditegaskan oleh Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Pol Budi Waseso (Buwas).

Diketahui Pada 6 Agustus lalu, BNN menyita 17,54 kg narkotika jenis sabu-sabu dan dua pelakunya tewas di Kalimantan Barat. Kemudian, pada 18 Agustus BNN menyita 40 kg sabu-sabu di perairan Aceh dan salah satu pelakunya merupakan oknum anggota TNI.

“Dua jaringan (narkotika, Red) melibatkan negara tetangga kita Malaysia. Saya bisa katakan bahwa Malaysia masih men-support lancarnya narkotika masuk ke negara kita,” tegas Buwas di kantor pusat BNN di Cawang, Jakarta.

Buwas mengatakan, sindikat narkotika yang ditangkap merupakan jaringan Malaysia yang sudah berkali-kali beraksi memasukkan narkotika ke Indonesia. Bahkan, yang ditangkap di Kalimantan Barat, setelah ditelusuri bersama Bea Cukai memiliki hubungan dengan sabu-sabu 1 ton di Anyer.

“Tahun 2016 kita memusnahkan 3,5 ton sabu-sabu, tetapi tahun ini jumlah narkotika jenis sabu-sabu yang masuk ke Indonesia semakin meningkat drastis. Saya sejak Kabareskrim, sudah sering saya mengurus anak buah untuk mengungkap jaringan di sana,” tutur Buwas.

Akan tetapi, setelah bekerja sama dengan kepolisian Malaysia, jaringan tersebut hilang dan tak terendus keberadaannya.

“Negara tetangga kita memang sengaja membiarkan para bandar narkoba mereka yang steril dari menggunakan narkoba untuk memanfaatkan daerah perbatasan. Mereka juga memasukkan tidak dalam jumlah besar sekaligus, satu ton bisa dibagi ke beberapa titik di wilayah Indonesia,” kata Buwas.

Sementara itu, Dirjen Bea Cukai Kementerian Keuangan, Heru Pambudi mengatakan pihaknya saat ini sudah mencermati para pemasok narkoba memanfaatkan pelabuhan tikus.

“Kita lakukan pengawasan intensif dengan seluruh instansi terkait untuk menghentikan peredaran narkotika yang masuk ke Indonesia,” ujar Heru.(ARN)

Sumber: beritasatu

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca