Selasa, 29 Agustus 2017,
ARRAHMAHNEWS.COM, JAKARTA – Melalui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Pemerintah Indonesia dan CEO Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc, Richard Adkerson, menggelar konferensi pers di kantor Kementerian ESDM, Selasa (29/8/2017). Pemerintah dan Freeport akan menyampaikan hasil negosiasi yang sudah berlangsung cukup lama.
Baca: Ricuhnya Demo Freeport Tak Pengaruhi Proses Perundingan
Ada empat komponen yang dinegosiasikan dalam beberapa bulan terakhir. Adalah stabilitas investasi jangka panjang, kelanjutan operasi Freeport pasca 2021, pembangunan smelter, dan divestasi saham. Pada konfrensi pers yang masih berlangsung, PT Freeport Indonesia menyatakan siap melakukan divestasi sahamnya hingga 51%, seperti keinginan dari pemerintah Indonesia.
Baca: Terkait Freeport, Menteri Luhut: Negara Jangan Diatur-atur
“Pertama ini mandat presiden dan bisa diterima Freeport Indonesia bahwa divestasi yang akan dilakukan menjadi 51% total,” kata Menteri ESDM, Ignasius Jonan.
Baca: Denny Siregar: Jokowi, Jonan dan Archandra Kompak “Gebuk” Freeport
Selain divestasi saham 51%, Freeport juga berkomitmen untuk membangun smelter dalam 5 tahun sampai Januari 2022. Atau 5 tahun sejak Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) diterbirkan oleh pemeirntah kepada Freeport. “Divestasi 51%, pembangunan smelter harus terealisasi,” tambah Sri Mulyani. (ARN)
Sumber: DetikNews
