arrahmahnews

Tragis, Balita Yaman ini Sebatang Kara Akibat Serangan Saudi

Rabu, 30 Agustus 2017,

ARRAHMAHNEWS.COM, SANA’A – Buthaina Mohammed Mansur al-Rimi, balita berusia 3 tahun,  selamat dari bombardir mengerikan ke blok apartemen yang ditinggalinya dini hari Sabtu (25/08) lalu. Ia satu satunya yang selamat dari keluarganya, sementara Ayah, Ibu, 4 saudara dan pamannya tewas dalam pemboman agresi Saudi, di lingkungan Faj Attan, di Sana’a itu.

Husain AlBukhaiti, reporter Arrahmahnews yang merupakan warga Sana’a melaporkan bahwa Boutania kini dirawat di rumah sakit AL Motawakkal di Sana’a untuk luka-lukanya yang parah. Bocah kecil itu mengalami trauma psikis disamping fisiknya yang penuh luka, kedua matanya yang lebam membuatnya hampir tidak mungkin membuka mata.

Baca: Bocah Yaman dalam Demo Anti-Saudi: Berhenti Membunuh Anak-anak!

Buthaina Mohammed kerap terlihat bingung, namun ia menurut saat dokter menyuapinya. Ia menurut saat kemudian diminta untuk minum dan tidur. Hanya saja Bouthania terkadang tiba-tiba menangis, mungkin luka-luka telah menimbulkan rasa sakit di sekujur tubuh kecilnya, atau mungkin ia ingin berada bersama keluarganya.

Dokternya, Aref Dabaan, mengatakan kondisi Bouthania kini lebih stabil meski ada beberapa patah tulang di kepala dan wajahnya.

Baca: Pembantaian Terbaru Saudi di Ibukota Yaman Tewaskan 14 Orang, Termasuk Anak-anak

“MRI menunjukkan beberapa patah tulang di pipi kiri, begitu juga dengan jeda dekat soket mata dan di keningnya, selain memar-memar di bagian kepala lainnya. Anak ini tidak memerlukan intervensi bedah apapun, dia telah diberi resep obat yang dibutuhkan, dan sekarang kondisinya lebih stabil, “kata Dabaan.

Hampir sepekan di rumah sakit, Bouthania masih susah untuk membuka mata. Ia terpaksa menggunakan kedua jarinya untuk membuka mata agar bisa melihat. Matanya masih lebam akibat tertimpa reruntuhan. Namun menyembuhkan luka batin bocah itu menjadi tantangan yang lebih berat, dukungan-demi dukungan berdatangan agar gadis kecil yang sebatang kara itu tidak merasa sendirian di tengah perang dan wabah penyakit yang merajalela.

Baca: PBB Seru Penyelidikan Independen Atas Pembantaian Terbaru Saudi di Yaman

Buthaina Mohammed al-Rimi tidak tahu serangan yang dilakukan oleh Al-Saud dan aliansinya, ia tidak tahu bahwa tidurnya malam itu adalah episode terakhir dari film bahagia keluarganya. Ia berpikir bahwa ada pembunuh terbang di udara dan memiliki dua sayap, yang membawa pergi seluruh keluarga dan teman-temannya .

Sementara itu, dukungan untuk Bouthania meluas di dunia maya, dengan foto para pengguna medsos memposting foto mereka saat menggunakan kedua jari untuk membuka mata, seperti Bouthania, untuk menunjukkan kekejaman agresi koalisi Saudi terhadap anak-anak di Yaman.

https://twitter.com/A_zzuhri/status/902713632609288192

https://twitter.com/Yemenonly2017/status/902676791399211008

Buthaina, adalah satu diantara ribuan anak-anak Yaman yang menjadi korban kebrutalan Saudi. Masa kecilnya diwarnai gelimang darah anggota keluarga yang tewas dalam agresi, disamping luka-lukanya sendiri.

Serangan Saudi di Faj Attan membuat apartemen Bouthania hancur berantakan. Para saksi mata bergegas menolong korban yang berlumuran darah dan terliputi debu. Beberapa korban berumur kurang dari 10 tahun. Serangan brutal itu diklaim Saudi terjadi karena sebuah kesalahan.

Arab Saudi telah melaksanakan agresi ke Yaman selama lebih dari dua tahun dalam sebuah konflik yang menewaskan setidaknya 12.000 orang dan mengungsikan lebih dari dua juta orang sejak 2015. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca