arrahmahnews

Jokowi: Indonesia Harus Berani Berinovasi

Senin, 14 Agustus 2017

ARRAHMAHNEWS.COM, JEMBER – Pada saat memberikan materi kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Jember. Jawa Timur, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, perubahan global menyentuh hampir semua lini kehidupan, mulai dari internet, proses pembayaran, transportasi, hingga pengelolaan ruang angkasa. Jika tidak disadari dengan cepat, Indonesia akan tertinggal dari negara lain.

“Perubahan sangat cepat sekali. Kita harus menyadari itu, kalau tidak disadari kita bisa ditinggal, terutama menyadarkan sumber daya manusia yang kita miliki,” kata Jokowi.

Dalam hal transportasi misalnya, Jokowi menyebutkan, bagaimana negara lain telah memiliki alat transportasi yang lebih maju dan modern. Sedangkan Indonesia, baru memulai pembangunan. “Kita baru proses membangun MRT, LRT. Baru akan memulai kereta cepat, itu saja ramai,” tutur dia.

Jokowi mengatakan, perubahan lain yang juga harus diantisipasi adalah perubahan pola interaksi sosial di masyarakat. Perkembangan teknologi yang sangat cepat turut menjadi salah satu penyebab perubahan tersebut di masa mendatang. (baca juga: Jokowi: Indonesia Akan Bersuara Keras Kepada Dunia Terkait Palestina)

“Orang nantinya 5-10 tahun yang akan datang tidak akan baca koran. Yang namanya generasi Y, yang mahasiswa-mahasiswa sekarang ini, 5-10 tahun yang akan datang pegangnya hanya ini (gadget). Mau cari berita tidak mau baca koran, tinggal klik dan baca online, tidak mau lihat TV lagi nantinya,” dia mencontohkan.

Jokowi mengingatkan, kurikulum pendidikan tinggi di Indonesia masih monoton, dan tidak mengikuti perkembangan zaman sehingga harus berani berinovasi.

“Perguruan tinggi harus berani berubah, Universitas Muhammadiyah Jember juga harus berani mengubah. Kalau Universitas Muhammadiyah Jember memulai, universitas yang lain akan tertinggal nanti,” kata dia.

Karena itu, Jokowi berharap, Universitas Muhammadiyah Jember yang memiliki delapan fakultas bisa menjadi pelopor inovasi perguruan tinggi lainnya di Indonesia. “Ekonomi, hukum dan sospol pasti ada,” lanjut dia. Menurut Jokowi, seharusnya fakultas yang ada tersebut disesuaikan dengan perkembangan saat ini, seperti membuka fakultas manajemen toko online, fakultas animasi, fakultas electronic sport, dan juga fakultas video.

Jokowi juga mengingatkan perubahan dunia yang begitu cepat harus diwaspadai, karena bukan tak mungkin budaya asing masuk menginfiltrasi budaya Indonesia. Karena itu, Presiden berpesan kepada mahasiswa untuk dapat mengantisipasi hal tersebut.

“Saya titip, terutama kepada Muhammadiyah, baik yang ada di cabang Jember maupun secara umum di seluruh Indonesia, perubahan-perubahan ini perlu diantisipasi. Jangan sampai nilai-nilai ke-Indonesiaan dan ke-Islaman kita tergerus gara-gara kita tidak siap mengantisipasi,” ujar dia.

Jokowi juga berpesan kepada para mahasiswa agar terus menjunjung tinggi sikap saling menghormati dan menghargai antar umat beragama. Tujuannya, guna menjaga persatuan NKRI yang dianugerahi Tuhan keanekaragaman agama, suku, budaya, dan bahasa.

“Inilah anugerah Allah SWT yang diberikan kepada kita, bangsa Indonesia. Ini sudah menjadi hukum Allah, sudah menjadi takdir kita bahwa kita ini memang hidup di dalam alam keragaman yang amat banyak,” Jokowi menandaskan. (ARN)

Sumber: liputan6

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca