Selasa, 05 September 2017,
ARRAHMAHNEWS.COM, AL-TANF – Inggris secara diam-diam telah menarik pasukannya dari pangkalan militer al-Tanf yang dioperasikan oleh koalisi pimpinan AS di gurun barat daya Suriah, dan secara de facto mengakhiri semua bantuan militer kepada pemberontak FSA di wilayah tersebut.
Baca: Badan Intelijen Inggris Dibalik Operasi White Helmets
Menurut laporan kantor berita yang berbasis di Inggris, the Telegraph, penarikan ini dikarenakan dalam pandangan negara tersebut Presiden Bashar Assad telah memenangkan perang.
Sama seperti personil militer AS yang juga merupakan bagian dari program pelatihan “oposisi moderat” di Suriah selatan, pasukan khusus Inggris juga beroperasi dari sebuah pangkalan militer koalisi yang didirikan di kota al-Tanf dekat perbatasan Suriah dan Irak.
Baca: Inggris Bantu Teroris Suriah atas Nama Bantuan Kemanusiaan
Hampir semua militan FSA merupakan bagian dari program pelatihan Pentagon pada tahun-tahun sebelumnya untuk melawan pasukan pro-pemerintah di wilayah Deir Ezzor bersama kelompok teroris Jahbat al-Nusra yang terkait dengan Al Qaeda.
Menurut kantor berita the Telegraph, mengendurnya dukungan Inggris terhadap militan FSA dimulai pada bulan Juni tahun ini ketika setidaknya 20 pasukan khusus Inggris dikonfirmasi telah menarik diri dari markas mereka di al-Tanf.
Baca: Analis: Inggris Dukung Saudi Promosikan ISIS
Baru-baru ini, sisa kontingen Inggris di al-Tanf juga telah ditarik mundur bersama seluruh dukungan Inggris lainnya bagi para pemberontak FSA di Selatan Suriah.
Para militan dukungan koalisi pimpinan AS di al-Tanf telah membuktikan diri bahwa mereka hampir sepenuhnya hanya tertarik untuk berperang melawan pasukan pemerintah di Suriah selatan daripada melawan ISIS, dan ini menunjukkan tujuan resmi mereka sebagai proxy Barat di kawasan. (ARN)
Sebar:
