arrahmahnews

Wahabi Ahli ‘Takfir’ Bukan ‘Tafkir’

Jum’at, 22 September 2017,

ARRAHMAHNEWS.COM, JAKARTA – Seandainya umat Islam betul-betul diharamkan melakukan atau menggunakan produk-produk budaya non-Muslim, mungkin mereka akan mirip seperti suku San Kalahari atau Bushmen di pedalaman Afrika selatan, suku Gabra di Kenya, suku Inuit di Kanada, atau suku-suku di pedalaman Papua yang nyaris tidak terjamah globalisasi, industrialisasi, modernisasi dan teknologi modern.

Baca: Manuver Saudi Mengubah Indonesia Jadi Sarang Wahabi Radikal

Coba kita perhatikan dengan seksama: produk kebudayaan (baik kebudayaan material maupun immaterial) apa sih yang bukan produk non-Muslim? Coba teliti dan simak baik-baik siapa yang bikin produk pakaian yang kita pakai, kendaraan yang kita naiki, mobil-mobil keren yang kita punyai (maaf saya gak punya mobil), ponsel yang kita gunakan, peralatan mandi yang kita pakai, atau bahkan minuman dan makanan yang kita konsumsi, atau medsos (Facebook, Twitter, dan lain sebagainya) ini yang sebagian digunakan untuk mencaci-maki orang lain.

Hampir semua produk kebudayaan yang kaum Muslim gunakan dan “gauli” setiap hari itu adalah produk dari kebudayaan non-Muslim (Amerika, Eropa, Cina, Jepang, dan lain sebagainya) yang dikopar-kapirkan oleh sebagian kelompok agama. Jika tidak mau menggunakan hal-ihwal yang berkaitan dengan kebudayaan non-Muslim ya tidak apa-apa juga silakan saja seperti kelompok Amish atau Old Order Mennonite misalnya. Tapi harus konsisten, jangan pilah-pilih, jangan plin-plan atau plintat-plintut: yang ini diharamkan, yang itu dihalalkan.

Beragama itu hendaknya dengan “tafkir” atau pengoptimalan akal-pikiran demi kemaslahatan masyarakat seiring dengan kemajuan dan perkembangan zaman, bukan dengan “takfir” atau pengkopar-kapiran orang dan budaya lain yang hanya akan membawa pada perpecahan umat dan “keunyuan” permanen. Bangsa lain sudah bikin teknologi super canggih, (sebagian) umat Islam masih sibuk mengurusi halal-haram pakai terompet.

Baca: Rilis LTN NU: Indonesia darurat media Wahabi

Ya itulah Wahabi atau Wahabisme, aliran dalam Islam yang puritan. Diambil dari nama tokohnya Muhammad bin abdul Wahab. Paham Wahabi adalah paham yang dianut kerajaan Saudi Arabia dan disebarkan ke seluruh dunia.

Jadi jangan kaget jika mereka yang terkena virus itu menjadi sumbu pendek dan gagal paham akut. Mereka menjadi zombie yang tidak mampu menggunakan logika berfikir dengan benar dan pada tingkat yang lebih parah menjadi tidak manusiawi.

Triliunan rupiah dana disebarkan ke seluruh dunia untuk menyebarkan paham ini. Tujuannya membentuk kelompok beragama yang bodoh sehingga mudah dicucuk hidungnya. Dengan begitu mereka akan mudah disetir untuk merusak negara dari dalam.

Tafsir ayat dan hadis diselewengkan, buku-buku dipalsukan. Mereka adalah senjata penghancur massal yang dibiayai oleh Amerika, Israel dan koalisinya dari negara Timur Tengah.

Tidak perlu senjata nuklir untuk menguasai Libya, Suriah, Irak, Afghanistan dan Nigeria atau Indonesia sekalipun. Cukup bentuk organisasi bernama Alqaeda, ISIS, Front al Nusra, Boko Haram dan mereka akan merusak tatanan negara yang ingin dikuasai. Di dalam negeri mereka punya nama lain yaitu HTI, FPI, FUI, MMI dan lain sebagainya.

Baca: Kiai Miftah; HTI dan Wahabi itu Kelompok Khawarij

Ketika satu negara dikuasai, maka sumber daya alam negara itu akan dikeruk habis dan dijual melalui makelar-makelar internasional. Ada dua keuntungan memelihara Wahabi ini sebagai mesin perang yang murah meriah. Satu, penjualan senjata akan meningkat. Dan dua, harta jarahan yang bisa dijual berlipat.

Indonesia mungkin belum separah negara-negara di Timur Tengah dan Afrika yang luluh lantak, tapi tanda-tanda menuju kesana sudah terlihat jelas.

Tanda-tanda lain adalah pemujaan yang tinggi kepada ulama mereka, kebanggaan terhadap golongan, mudah tersinggung, mimpi indah tentang surga dan banyak lagi yang menandakan akal mereka yang lemah. Pengetahuan agama mereka instan dan didapat dari guru mereka yang juga instan.

Ada satu hal yang tampak jelas menandakan kelemahan logika berfikir mereka. Mereka selalu menggaungkan konsep khilafah, tapi memuja negara pendana mereka yang monarkhi. Cacat logika, kan? Kalau mau pengen lengkap googling aja “sekte berdarah wahabi” dan pelajari bagaimana mereka menguasai banyak negara di dunia. Selamat menikmati!. (ARN)

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: