Minggu, 15 Oktober 2017,
ARRAHMAHNEWS.COM, TEHERAN – Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengecam langkah Departemen Keuangan AS yang memasukkan pasukan elit Garda Revolusi Iran(IRGC) ke dalam daftar hitam dan mengatakan bahwa rakyat Iran dari semua lapisan masyarakat sangat mendukung pasukan pembela negara dan kawasan tersebut untuk melawan terorisme.
“Hari ini, rakyat Iran, laki-laki, perempuan, pria, wanita, semuanya adalah pasukan Garda Revolusi,” kata Zarif di akun Twitter resminya pada hari Sabtu (14/10), sehari setelah Presiden AS Donald Trump menolak untuk menyertifikasi kesepakatan nuklir Iran dan mengumumkan sanksi terhadap IRGC, yang ia tuduh mendestabilisasi Timur Tengah dan mengancam kepentingan Amerika di kawasan teluk tersebut.
Baca: Trump Tolak Sertifikasi Kesepakatan Nuklir Iran
Baca: Analis: Israel Dibalik Keputusan Trump Terkait Kesepakatan Nuklir
Dalam postingan Twitter-nya, Zarif mengatakan bahwa bangsa Iran “berdiri teguh bersama mereka yang selama ini membela kami dan kawasan untuk melawan agresi dan teror.”
Sebelumnya Presiden Iran Hassan Rouhani juga mengecam pidato anti-Iran Trump sebagai tidak lebih dari sekedar penghinaan dan ucapan meracau. Rouhani juga mengatakan, “IRGC adalah pasukan yang kuat dan orang-orang [Iran] selalu berdiri di samping IRGC.” (ARN)