arrahmahnews

Jet Saudi Targetkan Gudang Penyimpanan Makanan, Perparah Kelaparan di Yaman

Rabu, 18 Oktober 2017,

ARRAHMAHNEWS.COM, SA’ADA – Koalisi pimpinan Saudi terus melakukan kejahatan perang dengan menargetkan warga sipil dan anak-anak di Yaman, serta menghancurkan sumber-sumber makanan dan air bersih di negara yang saat ini merupakan negara dengan bencana kemanusiaan terparah di dunia tersebut.

Baca: Saudi Terus Serang Pertanian Warga Yaman Ditengah Krisis Kelaparan

Jet-jet tempur Arab Saudi pada Selasa (17/10) kemarin menargetkan sebuah tempat penyimpanan makanan untuk kebutuhan hidup sehari-hari di distrik Majz, provinsi Sa’ada, Yaman, memperparah kesulitan warga untuk mendapatkan makanan layak konsumsi.

Reporter Arrahmahnews.com di Yaman, Husain Al-Bukhaiti melaporkan pagi ini bahwa tempat penyimpanan makanan itu berupa ruangan pendingin yang digunakan untuk meyimpan buah dan sayur penduduk setempat.

“Serangan ini menewaskan 3 pekerja dan melukai 8 lainnya, 6 diantara mereka berusia antara 12-15 tahun,” jelas Husain, menambahkan bahwa di hari yang sama, Selasa (17/10),  jet-jet tempur Saudi melakukan serangan ganda ke sebuah perkebunan di distrik Baqim, yang juga terletak di provinsi Sa’ada, menewaskan 2 petani yang sedang bekerja.

Koalisi Saudi-UEA dukungan AS selain menargetkan sumber-sumber air bersih juga terus menargetkan sumber makanan rakyat Yaman sambil terus memberlakukan blokade yang mencegah masuknya bantuan dari luarYaman.

Kondisi Yaman yang porak-poranda serta susahnya akses ke makanan serta air bersih telah menjadikan negara tersebut terserang wabah Kolera terparah sepanjang sejarah, yang terus diperparah dengan blokade laut dan udara.

Baca: Bungkamnya Media Barat dan Saudi Dihadapan Jerit Tangis Kelaparan Ratusan Ribu Anak Yaman

Pandemi mematikan yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholera, mengakibatkan diare dan dehidrasi, telah menyebar dengan cepat selama perang sebagai akibat kebersihan dan sanitasi yang buruk serta kurangnya akses terhadap air bersih.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) , ada lebih dari 815.000 kasus terduga kolera dan 2.156 kematian akibat wabah saat ini. Lebih dari 25 persen kasus kolera melibatkan anak-anak di bawah usia lima tahun, sementara lebih dari setengah dari 4.000 kasus yang dilaporkan setiap hari di Yaman mempengaruhi anak-anak di bawah usia 18 tahun.

Baca: Ray Al-Youm: Kewalahan, Saudi Tak Punya Pilihan Kecuali Mundur dari Perang Yaman

Direktur Save the Children untuk Yaman, Tamer Kirolos, menyatakan bahwa wabah parah yang diperparah oleh kekurangan gizi dan kelaparan ini, adalah “apa yang Anda dapatkan ketika sebuah negara diliputi oleh konflik, ketika sebuah sistem kesehatan berada di ambang kehancuran, ketika anak-anaknya kelaparan dan ketika orang-orangnya diblokir untuk mendapatkan perawatan medis yang mereka butuhkan.”

“Tidak ada keraguan bahwa ini adalah krisis buatan manusia. Kolera hanya menyembulkan kepalanya ketika sanitasi hancur total dan seluruhnya,” ungkap Kirolos. (ARN)

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: