arrahmahnews

Gunung Mantap di Korut Mengalami Kerusakan Serius Akibat Tes Nuklir

Sabtu, 21 Oktober 2017

ARRAHMAHNEWS.COM, PYONGYANG – Gunung Mantap di Korea Utara, tampaknya mengalami kerusakan yang serius setelah serangkaian uji coba nuklir, sebuah laporan mengatakan.

Menurut laporan The Washington Post, enam ledakan nuklir sejak 2006 sejauh ini telah dilakukan di Fasilitas Uji Nuklir Punggye-ri, yang berbasis di bawah puncak tertinggi 2.200 meter di timur laut Korea Utara.

Uji coba nuklir kelima menyebabkan ledakan besar, dilakukan pada bulan September tahun lalu dan memicu gempa berkekuatan 6,3 yang juga dirasakan di China. Sejak saat itu, kawasan yang tidak dikenal dengan aktivitas seismik alam, telah mengalami tiga gempa lagi, termasuk gempa berkekuatan 5,8 yang mengguncang Korea Selatan beberapa hari setelah uji coba.

Ahli geologi China telah memperingatkan bahwa ledakan lebih lanjut pada akhirnya bisa membuat gunung runtuh sepenuhnya dan melepaskan radiasi.

“Kami menyebutnya ‘taking the roof off”, jika gunung ambruk dan lubang terbuka, akan menimbulkan banyak hal buruk,” Wang Naiyan, mantan Kepala Nuklir China dan seorang peneliti senior program senjata nuklir China , kata South China Morning Post pada bulan September.

Selanjutnya, laporan tersebut mengutip Paul Richards, seismolog di Observatorium Bumi Lamont-Doherty Universitas Columbia, mengatakan di sana dapat terdeteksi bahwa karakter gunung menunjukkan “semacam stres di lapangan”. “Di bagian dunia ini, ada tekanan di lapangan, namun ledakan tersebut telah mengejutkan mereka,” tambahnya.

Korea Utara melakukan uji coba nuklir keenam dan terbesar pada tanggal 3 September tahun ini. Bom hidrogen itu dikatakan berkali-kali lebih kuat dari bom atom Amerika yang menghancurkan Hiroshima pada tahun 1945.

Korea Utara mengatakan kepemilikan senjata nuklir adalah “masalah hidup dan mati” bagi negara tersebut.

Pyongyang telah mengatakan sedang mempertimbangkan untuk menguji bom hidrogen di atas Samudera Pasifik sebagai tanggapan terhadap Washington yang meningkatkan sanksi ekonomi terhadap negara tersebut.

AS dan Korea Utara telah berselisih mengenai senjata dan program nuklir Pyongyang. Namun, ketegangan di Semenanjung Korea baru-baru ini meningkat tajam menyusul serangkaian tes senjata oleh Pyongyang, termasuk tes bulan lalu, dan dua rudal yang melintasi wilayah udara Jepang. Kembali pada bulan Juli, Korut juga mengklaim telah melepaskan dua rudal balistik antarbenua.

Korea Utara mendapat tekanan internasional atas program rudal dan nuklir militernya serta telah dijatuhi sanksi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. Namun, Pyongyang mengatakan bahwa pihaknya perlu melanjutkan dan mengembangkan program tersebut sebagai penghalang terhadap permusuhan yang ditunjukan oleh AS dan sekutu regionalnya, termasuk Korea Selatan dan Jepang. [ARN]

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca