arrahmahnews

Yazidi: Eropa dan AS Tidak Melakukan Apa-apa untuk Menyelamatkan Kami

Kamis, 26 Oktober 2017

ARRAHMAHNEWS.COM, IRAK – Setelah ISIS menderita kekalahan di banyak wilayah di Suriah dan Irak, lebih dari 3.000 tahanan Yazidi diselamatkan, namun ribuan masih berada di penangkaran.

Reporter Sputnik berbicara dengan beberapa perwakilan kelompok minoritas ini, yang berada di sebuah kamp di kota Dohuk, Irak, tentang pengalaman hidup mereka yang mengerikan di bawah pemerintahan ISIS.

Abdullah Shirin, seorang etnis Yazidi yang kerabatnya disandera oleh para teroris, mengatakan kepada Sputnik tentang bagaimana dia berpartisipasi dalam operasi penyelamatan yang diselenggarakan oleh pasukan Kurdi.

“Sejauh ini, saya menyelamatkan 334 orang, teroris ISIS menculik banyak keluarga saya dan masih ada sekitar 26 anggota keluarga saya di tangan mereka. Ribuan orang Yazid diculik saat pembantaian dilakukan oleh ISIS di Sinjar. Mayoritas dari mereka yang disandera adalah perempuan dan anak-anak, saya memutuskan untuk bergabung dengan jajaran tim penyelamat sebagai sukarelawan,” Shirin menceritakan kisahnya.

Menurut Shirin, tidak seorangpun kecuali wakil dari pemerintah Irak yang melakukan sesuatu untuk membebaskan tahanan Yazidi dari para teroris.

“Eropa yang berbicara tentang komitmennya terhadap hak asasi manusia, dan pasukan koalisi yang dipimpin oleh AS tidak melakukan apa-apa. Tidak ada yang melakukan apapun kecuali pemerintah pemerintah Irak. Saya berhasil menyelamatkan 334 orang berkat bantuan teman-teman saya. Saya dulu berdagang di Aleppo, saya memiliki koneksi dengan banyak pedagang Suriah. Dengan bantuan mereka, kami menyelamatkan orang,” kata pria tersebut.

Pria Yazidi lainnya, Huseyin Bozan mengungkapkan kepada Sputnik bagaimana ISIS menculik ketiga putranya, dua anak perempuan dan 35 kerabat lainnya.

“Segera setelah ISIS menyerang desa, kami membawa anak-anak dan mencoba melarikan diri dengan mobil, saudara laki-laki dan keluarganya juga bersama kami. Tetapi di dekat desa Sinone, para teroris yang berada di lima pickup menghalangi jalan kami dan menyandera kami. Kami memohon pada mereka untuk membiarkan kami pergi, tapi mereka bahkan tidak peduli,” kata pria itu.

Bozan mengatakan bahwa dia dan keluarganya pertama kali dibawa ke Sinjar, kemudian semuanya dibagi menjadi dua kelompok: pria dipisahkan dari wanita dan anak-anak.

“Tiga anak laki-laki saya dikirim ke satu tempat, dua anak perempuan ke tempat lain, sementara saya dan istri karena lanjut usia, dipaksa untuk pergi ke tempat yang ketiga. Setelah seminggu berada di penangkaran, saya berhasil melarikan diri. Istri saya dilepaskan karena dia sudah sangat tua. Sementara ketiga putra dan dua putriku tidak diketahui kabarnya, salah satunya adalah 17 tahun, dan yang satunya baru 7 tahun. Beberapa bulan yang lalu, putri bungsu saya diselamatkan di Raqqa, dan yang tertua di Mosul. Saya tidak dapat menggambarkan betapa bahagianya saya ketika bisa memeluk mereka. Tapi ketiga putra saya masih berada di tangan ISIS, dan saya sedang menunggu pembebasan mereka. Kami mendengar bahwa para teroris membunuh mereka, tapi kami tidak ingin mempercayainya,” kata pria itu kepada Sputnik.

Sputnik juga sempat mewawancarai seorang wanita Yazidi yang berusia 9 tahun. Dia berhasil diselamatkan selama operasi membebaskan Raqqa.

“Ketika kami berada di penangkaran ISIS, militan memaksa kami menonton video pembantaian, mereka mencoba untuk mengintimidasi kami, mereka mengatakan bahwa membunuh orang-orang yang memberikan informasi kepada para pejuang Peshmerga. Saya melihat dengan mata sendiri bagaimana mereka membunuh seorang wanita tepat di tengah jalan di Raqqa dengan menusukkan pisau di dadanya,” kata gadis itu.

ISIS telah melakukan serangan terhadap kelompok minoritas Yazidi di Suriah dan Irak sejak Agustus 2014.

Perkiraan terbaru PBB menunjukkan bahwa ribuan pria dan anak laki-laki Yazidi masih hilang. Sementara ribuan wanita dan anak-anak masih mengalami kekerasan yang mengerikan. [ARN]

Sumber: Sputnik.

 

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca