arrahmahnews

Damaskus: Raqqa Masih Diduduki

Senin, 30 Oktober 2017

DAMASKUS, ARRAHMAHNEWS.COM – Suriah menganggap klaim Amerika Serikat dan aliansinya tentang pembebasan kota Raqqa dari ISIS adalah kebohongan yang bertujuan untuk mengalihkan opini publik internasional dari kejahatan yang dilakukan oleh aliansi ini di provinsi tersebut. Sumber resmi di Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Suriah mengatakan hal ini kepada kantor berita SANA pada hari Minggu (29/10).

Sumber tersebut mengatakan bahwa AS dan aliansi tidak sahnya telah menyesatkan masyarakat internasional mengenai niat mereka terhadap Suriah, menekankan bahwa klaim mereka untuk membebaskan kota Raqqa dari ISIS hanyalah kebohongan yang bertujuan untuk mengalihkan opini publik internasional dari kejahatan yang mereka lakukan di provinsi itu.

Sumber tersebut mengatakan bahwa lebih dari 90% kota Raqqa dan sekitarnya telah diratakan oleh pemboman yang disengaja dan barbar aliansi tersebut, yang juga menghancurkan semua layanan dan infrastruktur serta memaksa puluhan ribu penduduk setempat untuk meninggalkan kota dan menjadi pengungsi.

Sumber tersebut mengatakan bahwa AS dan sekutu-sekutunya sedang merayakan pembebasan Raqqa diatas jasad para korban mereka, sebagaimana dibuktikan oleh penderitaan warga pengungsi yang tinggal di jalan dan di kamp-kamp. Penderitaan ini diperparah dengan kelakuan kelompok yang menamakan diri mereka “Pasukan Demokrat Suriah” yang menyita bantuan kemanusiaan, menambahkan bahwa Pasukan ini juga menyita identitas dan dokumen warga setempat serta melakukan penyiksaan dan penahanan brutal.

Sumber tersebut kemudian mengatakan bahwa ISIS tidak akan keluar dari Raqqa dan pergi ke daerah lain untuk melawan tentara Suriah dan Irak di sana jika tidak berkolusi dengan AS dan yang disebut Pasukan Demokratik Suriah itu.

Sumber tersebut menegaskan bahwa Suriah masih menganggap Raqqa sebagai kota yang diduduki, dan hanya bisa dianggap terbebaskan saat Angkatan Darat Arab Suriah memasuki kota tersebut.

Sumber tersebut juga menambahkan bahwa seruan cepat AS dan aliansinya untuk membangun kembali Raqqa adalah tindakan penipuan dan kecurangan atas opini publik dengan berusaha menutupi kerusakan yang mereka timbulkan di Raqqa.

Sumber tersebut menyimpulkan dengan mengatakan bahwa Suriah meminta masyarakat internasional untuk mengungkapkan apa yang AS dan pionnya lakukan di Raqqa, dan menuntut agar resolusi Dewan Keamanan dalam menghormati persatuan Suriah dihormati, selain menuntut pembubaran persekutuan (koalisi AS) yang mencurigakan dan ilegal ini. (ARN)

 

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca