Kamis, 02 November 2017
TEHERAN, ARRAHMAHNEWS.COM – Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pembicaraan dengan pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei berlangsung secara rinci, bermakna dan bermanfaat, menambahkan bahwa Moskow ingin melanjutkan kerja sama positif dengan rekan-rekan dan mitra mereka di Iran.
Kantor berita Rusia, TASS, melaporkan bahwa pemimpin Rusia tersebut menyampaikan hal ini pada hari Rabu (01/11) setelah sebelumnya mengadakan pembicaraan bilateral dengan Presiden Iran Hassan Rouhani dan kemudian dengan pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei. Kedua pembicaraan tersebut difokuskan pada masalah keamanan di kawasan, kesepakatan nuklir Iran dan krisis Suriah.
Baca: Ayatullah Khamenei ke Putin: Kekalahan Koalisi AS di Suriah Tak Terbantahkan
“Perundingan dengan Rouhani meliputi kerjasama ekonomi Rusia-Iran di sektor energi, otomotif, pertanian dan sektor lainnya,” kata Putin, “Perundingan dengan Ayatollah Ali Khamenei berlangsung rinci, bermakna dan bermanfaat,” tambah presiden Rusia tersebut menekankan bahwa Moskow ingin melanjutkan kerja sama positif dengan rekan-rekan dan mitra Irannya.
Terkait perkembangan di kawasan terutama perang melawan teroris di Suriah, Putin memuji kerjasama Iran-Rusia yang berkembang sangat positif.
Baca: Presiden Rusia Tiba di Teheran: VIDEO
“Kami bekerjasama dengan Iran dengan cukup efisien. Kami berhasil menegosiasikan posisi –posisi di Suriah. Berkat upaya kami bersama dan juga upaya Turki, … situasi di kawasan [Suriah] terkait perang melawan terorisme berkembang dengan sangat positif begitu juga proses negosiasi yang sedang berlangsung di Astana. Sebuah putaran reguler perundingan baru saja berakhir dan berakhir dengan hasil bagus, ” ungkap Putin sebagaimana dikutip TASS.
“Ada banyak pertanyaan dan masalah” di bidang ini, tambahnya. “Tidak ada satupun dari mereka yang mungkin dipecahkan secara sepihak. Tak satu pun dari negara-negara tersebut mampu memecahkan masalah ini secara sepihak.”
Terkait pembicaraan dengan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, Putin mengatakan bahwa pembicaraan mereka membahas prospek kerjasama kedua negara serta memungkinkan ‘sinkronisasi pengawasan’ mengenai isu-isu paling topikal. (ARN)
Sebar:
