arrahmahnews

KH Ma’ruf Amin: Permasalahan Kebangsaan Berasal dari Radikalisme dan Intoleran

Minggu, 5 November 2017

ARRAHMAHNEWS.COM, BANDARLAMPUNG – Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Ma’ruf Amin menyampaikan, Nahdlatul Ulama adalah Jamiyyah Diniyyah Islamiyyah (Organisasi Keagamaan Islam) yang tanggungjawabnya semakin hari semakin besar. Tanggung jawab ini meliputi banyak hal diantaranya adalah Masuliyyah Diniyyah (Permasalahan Agama), Mas’uliyyah Ummatiyyah (Permasalahan Ummat), dan Mas’uliyyah Wathaniyyah (Permasalahan Kebangsaan dan Kenegaraan).

Ma’ruf Amin menyampaikan hal tersebut melalui taushiyah Kebangsaan pada pembukaan kegiatan pra Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (Munas-Konbes NU) 2017 yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Al Hikmah Bandarlampung, Sabtu (4/11).

Baca: Ketua MUI KH Ma’ruf Amin: Jangan Benci Umat Budha di Indonesia Karena Konflik Rohingya

Menurut Kiai Ma’ruf. kegaduhan permasalahan kebangsaan saat ini dengan mempermasalahkan  ideologi negara yang sudah ada disebabkan oleh kelompok radikal dan intoleran yang ingin merubah negara ini dengan cara kekerasan. Selanjutnya Kelompok ini tidak mentolelir kelompok lain yang tidak sama dengan kelompoknya.

“Hanya kelompoknya saja yang benar. Jangankan non muslim, sesama Islam saja dinyatakan sesat bahkan kafir. Kelompok ini dinamakan kelompok takfiri suka mengkafirkan orang lain. Ini berbahaya sekali,” jelasnya.

Tanggung jawab NU sebagai sebuah jamiyyah juga ditegaskan oleh Ketua Pusat Munas dan Kombes H. Robikin Emhas yang juga hadir pada Acara tersebut. Ia menegaskan bahwa permasalahan agama, ummat dan bangsa menjadi agenda utama jelang satu abad Nahdlatul Ulama pada 2026.

Baca: Ketua MUI: Menjaga Keutuhan NKRI Merupakan Kewajiban

“Nahdlatul Ulama tidak ada agenda politik praktis. Politik NU adalah politik kebangsaan ikut serta dalam memecahkan permasalahan keummatan,” tegasnya.

Maka dari itu dalam Munas dan Konbes yang akan dilaksanakan di Lombok NTB pada 23 sampai dengan 26 November mendatang, NU akan membahas agenda Penguatan Organisasi Menuju Satu Abad Nahdlatul Ulama, dan Reforma Agraria untuk Pemerataan Kesejahteraan Warga.

“Dalam Munas juga akan dilaksanakan Bahtsul Masail ad-Diniyyah al-Waqi’iyyah (Pembahasan masalah-masalah keagamaan aktual), Bahtsul Masail ad-Diniyyah al-Maudlu’iyyah (Pembahasan masalah-masalah keagamaan tematik), dan Bahtsul Masail ad-Diniyyah al-Qonuniyyah (Pembahasan masalah-masalah keagamaan berkaitan dengan perundang-undangan),” katanya. (ARN)

Sumber: NUonline

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: