Selasa, 21 November 2017,
SANA’A, ARRAHMAHNEWS.COM – Komite Internasional Palang Merah (ICRC) mengatakan ibukota Yaman, Sana’a, dan pusat kota selatan Bayda telah masuk dalam daftar pusat kota tanpa air bersih akibat blokade yang terus berlanjut yang diberlakukan terhadap negara miskin tersebut oleh koalisi militer pimpinan Saudi.
Baca: MSF: Blokade Saudi atas Yaman Lumpuhkan Bantuan Kemanusiaan dan Medis
ICRC mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Senin bahwa pengepungan tersebut, yang menghentikan impor bahan bakar yang dibutuhkan untuk memompa dan sanitasi, telah memblokir akses sekitar 2,5 juta orang Yaman untuk mendapatkan air bersih di kota-kota yang ramai.
Juru bicara lembaga kemanusiaan yang berbasis di Jenewa itu, Iolanda Jaquemet, mengatakan dalam pernyataannya bahwa kurangnya akses terhadap air bersih telah “menempatkan mereka (orang-orang Yaman) berisiko terkena wabah penyakit yang disebabkan kekurangan air bersih lainnya,” yang mirip dengan wabah kolera mematikan yang telah mengambil nyawa setidaknya 2.200 orang Yaman sejak April.
Baca: PBB: Akibat Blokade Saudi, Kasus Kolera di Yaman Makin Membludak
Ia menambahkan bahwa sekitar 940.768 orang Yaman telah terinfeksi penyakit yang terbawa air kotor itu dalam wabah terburuk di dunia dalam satu tahun terakhir.
Jaquemet juga memperingatkan bahwa kota-kota lain di negara Arab itu telah “kehabisan bahan bakar,” yang diperlukan untuk menjalankan mesin pemompaan dan sanitasi.
“Sistem air dan limbah di Dhamar dan Amran sekarang hanya menyediakan setengah dari cakupan normal,” kata Jaquemet lebih lanjut.
Baca: Analis: Perang Yaman Blunder Terbesar Kerajaan Saudi Sepanjang Abad
Pada hari Jumat lalu, ICRC mengatakan dalam sebuah pernyataan serupa bahwa kota-kota Yaman di Ta’iz, Sa’ada dan Hudaydah kekurangan air bersih dan sanitasi, memperingatkan tentang “wabah kolera baru.” (ARN)
