Kamis, 23 November 2017,
NEW YORK, ARRAHMAHNEWS.COM – Komite Penyelamatan Internasional mengatakan blokade Saudi yang terus berlanjut di Yaman membuat 500 anak-anak kekurangan gizi setiap minggu.
https://arrahmahnews.com/2015/06/04/arab-saudi-bukan-negara-islam-tapi-penjual-islam/
Kelompok bantuan yang berbasis di New York tersebut mengatakan pada hari Rabu (22/11) bahwa blokade tersebut bertanggung jawab atas “kesengsaraan kemanusiaan bagi jutaan orang Yaman.
“Sanksi dan pemeriksaan tidak boleh digunakan sebagai senjata perang,” kata kelompok bantuan tersebut dalam sebuah pernyataan.
Mereka juga mengecam kelambanan masyarakat internasional sebagai “aib”, dengan mengatakan kebungkaman mereka “memungkinkan apa yang bisa menjadi hukuman kolektif.”
Pada tanggal 6 November, Arab Saudi mengumumkan bahwa pihaknya telah menutup perbatasan udara, laut, dan darat Yaman, setelah pejuang Yaman menargetkan sebuah bandara internasional di dekat ibukota Saudi, Riyadh, dengan sebuah rudal jelajah. PBB membuat sebuah permohonan untuk mesin perang Saudi menghapus blokadenya, dengan memperingatkan bahwa tanpa pengiriman bantuan “ribuan korban tak berdosa yang tak terhitung jumlahnya, di antaranya banyak anak-anak, akan mati” dan bahwa pengangkatan parsial tidak cukup.
Arab Saudi telah terus-menerus menyerang Yaman sejak Maret 2015 dalam upaya untuk menghancurkan gerakan Houthi Ansarullah dan mengembalikan mantan Presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi, yang merupakan sekutu setia rezim Riyadh untuk kembali berkuasa.
Lebih dari 12.000 orang terbunuh sejak awal kampanye. Sebagian besar infrastruktur negara semenanjung Arab itu, termasuk rumah sakit, sekolah dan pabrik, telah hancur menjadi puing akibat perang.
Komite Internasional Palang Merah (ICRC) mengatakan bahwa blokade Saudi telah menyebabkan lima kota di Yaman kehabisan air bersih karena terhentinya impor bahan bakar yang dibutuhkan untuk pemompaan dan sanitasi, dan memperingatkan akan timbulnya “wabah kolera baru”.
https://arrahmahnews.com/2017/08/07/game-over-perang-yaman-takdir-kehancuran-kerajaan-saudi/
Sekitar 2.100 orang meninggal karena kolera sejak April karena rumah sakit di seluruh negeri tidak bisa mendapatkan pasokan dasar. Sebelum blokade, Epidemi ini telah berkurang selama berminggu-minggu di Yaman, meskipun kasus baru masih berjalan sekitar 2.600 per hari. (ARN)
