arrahmahnews

Militer Israel: Sekjen Hizbullah Target Pembunuhan dalam Perang Masa Depan

Selasa, 28 November 2017,

ARRAHMAHNEWS.COM, TEL AVIV – Militer Israel telah mengancam Sayyid Hassan Nasrallah, sekjen gerakan perlawanan Lebanon, sebagai target pembunuhan dalam perang akan datang.

“Tidak akan ada gambar kemenangan yang jelas dalam perang berikutnya, meski jelas bahwa Nasrallah adalah target,” kata juru bicara militer Brigadir Jenderal Ronen Manelis, dalam sebuah konferensi untuk wartawan di kota Eilat, pada hari Senin.

“Jelas bahwa jika dia tewas, itu akan mempengaruhi kampanye [militer],” Manelis menambahkan.

BacaHizbullah Siap Menghadapi Perang Dengan Israel.

Israel meluncurkan dua perang di Lebanon pada tahun 2000 dan 2006, di mana dalam kedua perang tersebut, pejuang Hizbullah menimbulkan kerugian besar pada tentara rezim Zionis.

Nasrallah telah berulang kali memperingatkan rezim Tel Aviv untuk tidak melakukan tindakan agresi terhadap negaranya, dan bersumpah bahwa angkatan bersenjata Lebanon akan memberikan tanggapan yang menghancurkan dalam perang masa depan.

Pemimpin Hizbullah bulan lalu mengatakan bahwa Israel “tidak memiliki gambaran yang benar tentang apa yang menunggu mereka jika mereka pergi berperang.”

Di tempat lain dalam pidatonya, Manelis mengakui bahwa tentara Israel terlibat dalam perang psikologis dan media melawan Hizbullah.

BacaRivlin: Perang Israel Selanjutnya Akan Berbeda dengan Sebelumnya.

Militer Israel “aktif” di bidang “transisi dari konsumsi media tradisional ke media sosial …. Baru dalam beberapa minggu terakhir, kami telah melakukan banyak tindakan yang membuat kekhawatiran terjadi di sisi lain,” tambahnya.

Manelis juga mengklaim bahwa tentara Israel “melakukan usaha sehari-hari, baik terbuka maupun terselubung, dalam upaya untuk mendorong kembali perang berikutnya.”

“Namun perang berikutnya akan terlihat berbeda” mengingat kemampuan militer Israel, katanya, dan mengklaim bahwa meskipun konfrontasi di masa depan “sulit terjadi di Israel – di Lebanon akan jauh lebih buruk.”

Komentar tersebut muncul di tengah meningkatnya ancaman Israel akan sebuah perang baru melawan Lebanon dalam beberapa bulan terakhir.

BacaSekjen Hizbullah: Israel Harus Membayar Mahal Jika Berani Perangi Libanon.

Awal bulan ini, Panglima Angkatan Darat Lebanon, Jenderal Joseph Aoun, memerintahkan tentara untuk berdiri sepenuhnya di perbatasan selatan dan menanggapi setiap ancaman dan pelanggaran militer Israel.

Israel pada bulan September melakukan latihan militer terbesarnya dalam hampir dua dekade di perbatasan Lebanon untuk mensimulasikan “konfrontasi berikutnya dengan Hizbullah.”

Pekan lalu, Presiden Lebanon Michel Aoun mengatakan negaranya memiliki hak untuk menolak dan menggagalkan agresi Israel.

“Lebanon mampu menghadapi agresi Israel sejak 1978 hingga perang 2006. Ia mampu membebaskan tanahnya. Ancaman Israel masih terus berlanjut; orang Lebanon memiliki hak untuk melawan dan menggagalkannya dengan segala cara yang ada,” ujarnya dalam tweeted.

BacaThe Washington Post: Melejitnya Popularitas Hizbullah Dibawah Banyaknya Tekanan.

Komentar Aoun muncul setelah Liga Arab menuduh Hizbullah “mendukung terorisme dan kelompok ekstremis di negara-negara Arab dengan senjata canggih dan rudal balistik.”

Kelompok perlawanan memiliki perwakilan di parlemen Lebanon dan merupakan bagian dari pemerintahan persatuan yang dibentuk pada akhir tahun lalu.

Nasrallah mengatakan awal bulan ini bahwa Arab Saudi telah meminta rezim Israel untuk melancarkan serangan militer terhadap Lebanon atas nama pertempuran Hizbullah, dan siap untuk menghabiskan miliaran dolar untuk mencapai tujuan ini.

Perkembangan tersebut terjadi di tengah laporan yang meluas mengenai sebuah rencana oleh Israel dan Arab Saudi untuk membuat hubungan rahasia mereka yang sudah lama menjadi terbuka dan bersatu melawan musuh mereka.

Dalam beberapa pekan terakhir, pejabat Lebanon telah mengecam Riyadh karena berusaha memprovokasi sebuah krisis politik di Lebanon dengan menekan Perdana Menteri Saad Hariri untuk mengambil pendekatan konfrontatif terhadap Hizbullah atau mundur. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca