Amerika

Analis: Trump Tuangkan Minyak dalam Api Konflik Timur Tengah

Senin, 04 Desember 2017,

WASHINGTON DC, ARRAHMAHNEWS.COM – Seorang analis di Washington mengatakan bahwa Rencana Presiden AS Donald Trump untuk memindahkan kedutaan AS di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem al-Quds ditujukan untuk memicu konflik di Timur Tengah dengan menyulut ketegangan di wilayah pendudukan Palestina.

Baca: Jerman Tuding Trump Biang Kerok Konflik Timur Tengah

Trump pada Senin pekan depan dijadwalkan untuk memutuskan apakah akan menepati janji kampanyenya enam bulan lalu mengenai relokasi misi diplomatik AS di Israel.

Sejak Kongres AS mengeluarkan undang-undang pada tahun 1995 untuk memindahkan kedutaan negara itu dari Tel Aviv, setiap presiden AS telah menunda langkah tersebut. Tindakan penundaan selalu disertai klausul yang memungkinkan presiden memperbarui penundaan enam bulan atas keputusan tersebut.

Baca: Analis: Arab Saudi Proxy War AS di Timur Tengah

Berbicara kepada Press TV pada hari Minggu (03/12), Brian Becker, dengan Koalisi ANSWERnya, mengatakan bahwa kemungkinan relokasi tersebut “akan menjadi pelanggaran terhadap hukum internasional dan semua resolusi PBB sebelumnya mengenai status Yerusalem, dan ini dilakukan dengan satu tujuan yaitu menuangkan minyak ke dalam api konflik Timur Tengah. “

Washington secara khusus berencana untuk mempercepat “agresi Israel” terhadap rakyat Palestina, tambahnya.

Selain itu, menurut Becker, langkah tersebut akan membantu mengumpulkan lebih banyak dukungan untuk rezim Tel Aviv di pemerintahan AS sambil memperkuat posisi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di tengah meningkatnya skandal korupsi mengenai dia dan istrinya. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca