Arab Saudi

Zarif: Ular-ular Peliharaan Saudi Berbalik Menggigit Tuannya Sendiri

Jum’at, 08 Desember 2017,

TEHERAN, ARRAHMAHNEWS.COM – Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif meminta Arab Saudi untuk memulai memproduksi kemakmuran daripada memproduksi teroris dan diktator dalam kecamannya terhadap Riyadh dan sekutu-sekutunya atas “pemboman tanpa pandang bulu” terhadap negara Yaman.

Baca: Arab Saudi Tempat Lahirnya Terorisme

Dalam sebuah wawancara dengan penyiar RT Rusia yang disiarkan pada hari Kamis (07/12), Zarif menyinggung sejarah Arab Saudi yang mendukung banyak diktator dan kelompok ekstremis.

“Saya pikir semakin cepat tetangga Saudi kami menyadari bahwa ular-ular yang mereka hasilkan, semua ular yang mereka hasilkan dalam 40 tahun terakhir -baik itu (mantan diktator Irak) Saddam Hussein, baik itu Taliban, baik itu ISIS (Daesh)- akhirnya berbalik menggigit mereka sendiri,” kata Zarif, “Sekarang saatnya mereka seharusnya mulai memproduksi bunga, menghasilkan pembangunan, menghasilkan kemakmuran dan bukan menghasilkan organisasi teroris dan diktator,” tambahnya lebih lanjut.

Arab Saudi secara luas dipandang sebagai tanah air dari aliran radikal Wahhabisme, ideologi yang sama yang mempengaruhi pemikiran kelompok-kelompok Takfiri seperti Daesh, yang telah menimbulkan malapetaka di Timur Tengah dan di luar Timur Tengah selama bertahun-tahun.

Dalam wawancara tersebut, Zarif juga mengatakan bahwa koalisi militer yang dipimpin oleh Saudi, yang telah melakukan perang mematikan di Yaman sejak Maret 2015, “pada dasarnya menghancurkan” negara miskin tersebut.

“Sekarang sudah jadi fakta internasional yang umum bahwa Saudi bahkan tega membunuhi bayi-bayi dan orang tua dalam pemboman tanpa pandang bulu mereka terhadap wilayah sipil di Yaman selama 30 bulan terakhir,” katanya.

Menteri luar negeri Iran itu juga menekankan bahwa Yaman membutuhkan “penyelesaian politik, bukan penyelesaian militer.”

Baca: VIDEO: Dokumen NSA Ungkap Pangeran Saudi Perintahkan Teroris Serang Suriah

Arab Saudi telah terus-menerus menyerang Yaman dalam upaya untuk menghancurkan gerakan Houthi Ansarullah dan menginstal ulang mantan presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi, sekutu setia Riyadh, namun kerajaan tersebut tidak mencapai tujuannya.

Arab Saudi telah mengintensifkan serangan udara di Yaman setelah pembunuhan mantan presiden baru-baru ini Ali Abdullah Saleh. Kematiannya terjadi setelah dia meninggalkan barisan Houthi untuk mendukung koalisi Saudi. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca