Arab Saudi

VIDEO: Pesan Haru Bocah Yaman untuk Dunia, “Hentikan Perang Ini”

Sabtu, 23 Desember 2017

SANA’A, ARRAHMAHNEWS.COM – Seorang gadis muda Yaman berusia 13 tahun, saat ini terpaksa menjalani hidup dengan cacat tubuh permanen akibat luka yang didapatnya dari serangan udara Saudi dalam serangan udara di Yaman telah meminta bantuan untuk “menghentikan perang”.

Gadis cantik yang seharusnya baru menginjak usia remaja itu terpaksa bergantung pada kursi roda, yang itupun harus diikat, agar tubuhnya tidak melorot jatuh. Keadaan ini terpaksa ia jalani setelah gelombang ledakan bom dari koalisi serangan Saudi mengenainya dan merusak punggungnya.

Baca: HRW Desak PBB Jatuhkan Sanksi pada Pangeran Mahkota Saudi atas Kejahatan Perang di Yaman

Dalam video yang diunggah Al-Jazeera itu, Noran (bukan nama sebenarnya), meminta bantuan dari masyarakat internasional, agar melakukan sesuatu untuk menghentikan perang,  setelah lebih dari 1.000 hari koalisi pimpinan-Saudi memulai kampanye pengebomannya terhadap Yaman.

“Saya meminta semua orang bebas di seluruh dunia untuk menghentikan perang di Yaman untuk saya dan untuk semua anak lainnya di Yaman,” katanya.

“Adalah hak kami untuk belajar, adalah hak kami untuk membangun masa depan yang cerah. Saya tidak ingin lebih banyak anak terluka seperti saya, itu tidak adil. Saya tidak ingin mereka menjadi seperti saya.”

Baca: 1000 Hari Agresi Saudi, Ini Ribuan Senjata AS yang Digunakan di Yaman!

Agresi Saudi di Yaman telah menewaskan lebih dari 12.000 orang, menjadikan lebih dari tiga juta orang terpaksa menjadi pengungsi internal, dan menjatuhkan negara itu kepada krisis kemanusiaan terparah sepanjang dekade. Ribuan warga sipil juga terpaksa menjadi korban luka berujung cacat permanen akibat bom-bom yang dibeli kerajaan dari Amerika dan Inggris. Noran adalah salah satu diantaranya.

“Saya biasa pergi ke sekolah dengan berjalan kaki, kala itu hidup saya terasa indah karena saya dapat berjalan dan menulis.

“Sekarang, saya tidak bisa berjalan ke sekolah. Saya hanya bisa pergi dengan kursi roda. Dulu saya bisa duduk di kursi di belakang meja dan menulis, tapi sekarang saat saya mencoba menulis, tangan saya sakit karena luka di punggung. “Dulu saya suka menulis, tapi sekarang saya bahkan tidak tahan memegang pulpen,” ungkap Noran dalam videonya.

Baca: Jejak 1000 Hari Pembantaian Saudi Atas Bangsa Yaman

Amerika dan Inggris telah mendapat banyak kecaman karena penjualan senjata besar-besaran mereka kepada Arab Saudi yang pada gilirannya oleh kerajaan digunakan untuk membombardir berbagai sasaran sipil di Yaman.

Arab Saudi telah lebih dari 1000 hari melakukan kampanye serangan udara penuh teror terhadap masyarakat miskin di negara tetangganya Yaman. Serangan membabi buta Arab Saudi juga secara sistematis menargetkan sumber-sumber air dan makanan bangsa Yaman. Ami Goodman, seorang jurnalis The Times of London dan The Guardian menjelaskan bahwa Arab Saudi secara sistematis telah dengan sengaja menciptakan sistem kebijakan brutal untuk menimbulkan bencana kelaparan di Yaman.

“Saya pikir ini adalah krisis kemanusiaan benar-benar diciptakan, kebijakan koalisi Saudi tidak hanya memblokade negara tersebut dan membatasi impor makanan (dalam kondisi damai Yaman harus mengimpor 90 persen makanannya) tapi juga kampanye pengeboman, yang saya sebutkan dalam laporan The Guardian, yang telah digunakan untuk secara sistematis menargetkan kemampuan orang Yaman menumbuhkan makanan mereka sendiri atau menyediakan makanan untuk diri mereka sendiri,” ungkap Iona Craig dalam wawancara yang disiarkan pertengahan Desember ini.

“Ada pola strategi yang jelas untuk membom lahan pertanian, untuk menargetkan daerah di mana petani mencoba menanam makanan, dan sekali lagi, dengan menargetkan nelayan, di mana (tanpa tanaman) orang semakin bergantung pada, ikan dan hasil nelayan untuk bisa makan,” ungkapnya menjelaskan bahwa dalam laporannya ia telah menemui secara langsung para nelayan di pantai Laut Merah di Hudaydah, kepala serikat nelayan, dan petani.

Craig juga menjelaskan bahwa penelitian akademis yang dilakukan mengenai kampanye serangan udara koalisi Arab Saudi beserta koalisinya yang mengungkap data bahwa semenjak diberlakukannya serangan udara ke Yaman sejak tahun 2015, pola serangan koalisi Saudi menargetkan pasokan makanan, petani dan nelayan Yaman, untuk mencegah kemampuan mereka menyediakan makanan bagi diri mereka sendiri, di tambah dengan diberlakukannya blokade.

“ Jadi inilah yang sangat bertanggung jawab atas krisis kemanusiaan yang kita lihat sekarang, dengan lebih dari 8 juta orang diambang kelaparan, dengan ratusan ribu anak-anak sekarang kelaparan sampai mati. Dan ini telah menjadi kebijakan koalisi Saudi, yang tentu saja didukung oleh negara-negara Barat, termasuk AS. Jadi, mereka terlibat dalam hal itu. Dan itu kelaparan massal 27 juta orang,” jelasnya. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca