Senin, 18 Desember 2017
ABU DHABI, ARRAHMAHNEWS.COM – Ahmad, putra mantan presiden Yaman yang terbunuh, Ali Abdullah Saleh, dilaporkan telah menolak permintaan Arab Saudi dan UEA untuk mengambil alih pimpinan politik dan militer Kongres Nasional, partai yang sebelumnya berada dibawah pimpinan ayahnya.
“Ahmad telah mengucapkan terima kasih kepada Saudi dan Emirati atas kepercayaan mereka namun menolak permintaan mereka untuk mengambil alih kepemimpinan politik dan militer Kongres Nasional,” lapor situs berita berbahasa Arab, Ma’arib Press yang berbasis di Yaman, menambahkan bahwa tanggapan tersebut telah mengejutkan Arab Saudi dan pejabat UEA.
Dalam laporan itu disebutkan bahwa Saudi telah berjanji kepada putra Saleh itu bahwa dia akan diberi banyak kemungkinan dan sejumlah besar uang untuk memimpin Kongres Nasional di Yaman namun Ahmad masih menolak tawaran tersebut.
Ali Abdullah Saleh terbunuh saat melarikan diri dari Sana’a ke provinsi Ma’arib awal bulan ini. Saleh melarikan diri dari Sana’a dengan kendaraan lapis baja sebelum kendaraannya terkena serangan.
Saleh juga didampingi oleh wakilnya Aref Zuka dan Sekretaris Jendral Partai Kongres Nasional Yasser al-Avazi saat mobil mereka terkena serangan di pos keamanan Khoulan al-Tayal.
Seorang wartawan Yaman mengatakan bahwa Saleh telah bertemu dengan Ali Mohsen al-Ahmar, salah satu mantan anggota militer yang berafiliasi dengan mantan rezim dan Arab Saudi, untuk membantunya melarikan diri dari Ma’arib untuk dipindahkan ke UAE.
Perubahan baru dalam perjalanan konflik Yaman terjadi setelah Saleh dan pendukungnya berbalik melawan gerakan Ansarullah. Sementara itu, pemimpin Ansarullah Abdul-Malek al-Houthi menuduh Saleh “mengkhianati,” janji untuk terus berjuang melawan koalisi pimpinan-Arab Saudi. (ARN)
Sebar:
