Rabu, 10 Januari 2018,
PYONGYANG, ARRAHMAHNEWS.COM – Korea Utara mengatakan bahwa semua senjata nuklirnya ditujukan untuk AS dan bukan untuk “saudara” Pyongyang di Korea Selatan, menyatakan bahwa program nuklirnya tidak dapat dinegosiasikan dalam perundingan yang akan datang dengan Seoul, karena kedua musuh tersebut baru saja memulai dialog resmi pertama mereka dalam lebih dari dua tahun, di tengah meningkatnya ketegangan atas program senjata kontroversial Korea Utara.
Baca: Pidato Kim di Tahun Baru; Rudal Nuklir Korut Jangkau Seluruh Daratan AS
“Semua senjata kita termasuk bom atom, bom hidrogen dan rudal balistik hanya ditujukan ke Amerika Serikat, bukan saudara kita, juga China dan Rusia,” kata kepala perunding Pyongyang, Ri Son Gwon pada hari Selasa (09/01), setelah kedua belah pihak sepakat pada hari sebelumnya untuk mengadakan pembicaraan yang bertujuan menyelesaikan masalah dan mencegah konflik yang tidak disengaja.
Perundingan baru tersebut diadakan secara tertutup di Peace House di Area Keamanan Bersama di desa gencatan senjata Panmunjom di zona demiliterisasi (DMZ) antarakedua negara.
Ri, yang juga ketua Komite Reunifikasi Damai di Korut, memperingatkan dalam sambutannya bahwa Pyongyang sama sekali tidak akan membahas senjata nuklirnya dalam negosiasi di masa depan dengan Seoul.
Baca: Korut: Trump Setan Nuklir dan Pengganggu Perdamaian Dunia
“Ini bukan masalah antara Korea Utara dan Selatan, dan untuk mengemukakan masalah ini akan menimbulkan konsekuensi negatif dan risiko mengubah semua pencapaian baik saat ini menjadi tidak berarti,” tambahnya, setelah 11 jam pembicaraan antar-Korea.
Dalam sebuah pernyataan bersama yang dikeluarkan pada akhir pertemuan, Pyongyang juga membuat “keluhan kuat” setelah Seoul mengusulkan untuk melakukan denuklirisasi Semenanjung Korea. (ARN)
Sebar:
