arrahmahnews

Kebencian dan Fitnah Wahabi Terhadap Jokowi

Kamis, 1 Februari 2018

ARRAHMAHNEWS.COM, JAKARTA – Cukup bermodal benci orang akan pandai mencari-cari kesalahan. Yang benar kadang jadi salah, apalagi yang memang nyata-nyata salah. Kebencian yang membabi buta akan merusak akal sehat yang banyak berujung pada cacian dan makian.

Tampaknya ini yang tengah menjangkiti kelompok minhum ketika mendapat kabar Presiden Joko Widodo jadi imam shalat dalam lawatannya ke Afganistan beberapa hari lalu. Sumber dari istana yang ikut mendampingi presiden telah memberikan keterangan bahwa presiden diminta dan menyanggupi menjadi imam shalat. Namun, oleh minhum kabar itu digoreng demi menuruti syahwat kebencian yang barangkali telah dipuncak pitam.

Presiden difitnah bikin hoax. Foto presiden yang menjadi imam shalat di Afganistan dan beredar di media sosial dianggap hasil editan. Bahkan beredar panflet yang berusaha menunjukkan 8 fakta yang dipaksakan bahwa foto tersebut hasil edit photoshop. Foto tersebut disandingkan dengan foto lain dimana di lokasi yang sama Presiden Jadi makmum, sedangkan posisi Imam adalah orang lain.

Berikut bukti fitnah minhum kepada presiden Joko Widodo:

Sekretaris Kabinet Pramono Anung yang ikut dalam kunjungan Jokowi ke Afghanistan menjelaskan, shalat berjamaah dilakukan dua kali. Pertama, saat shalat dzuhur di mana Jokowi menjadi imam shalat. Setelah itu, dilakukan shalat Sunnah, dan Presiden Jokowi sudah tidak lagi menjadi imam.

Presiden Jokowi mundur dari posisi imam dan mengisi saf pertama, berdiri tepat di samping Presiden Ghani. Sementara, pria yang semula ada di samping Ghani mengambil posisi imam.

“Itu (foto yang beredar) waktu shalat Sunnah,” kata Pramono sebagaimana dilansir Kompas.com, Rabu (31/01/2018).

Posisi presiden jadi imam shalat dibuktikan juga dengan video yang beredar di media sosial. Presiden Joko Widodo memang jadi Imam shalat. Sedangkan lelaki berjubah cokelat yang menjadi alat fitnah minhum adalah makmumnya ketika itu.

Dengan demikian fitnah kepada presiden terbantahkan. Sekarang waktunya tukang fitnah yang suka menjual agama untuk insaf dan beratubat. Kalau tidak, publik tentu patut bertanya: ente muslim? [ARN]

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca