arrahmahnews

Menlu Irak: 18.000 Orang Tewas selama Perang Lawan ISIS

Kamis, 15 Februari 2018

KUWAIT, ARRAHMAHNEWS.COM – Menteri Luar Negeri Irak, Ibrahim al-Jafari mengatakan bahwa perang dengan kelompok teroris Takfiri Daesh telah menewaskan 18.000 orang sejak tahun 2014.

Jafari mengatakan pada sebuah konferensi pers pada hari Rabu (14/02) bahwa 36.000 orang juga terluka sejak kelompok teroris tersebut memulai sebuah kampanye teror di Irak pada tahun 2014.

Ia mengatakan bahwa janji yang dibuat pada sebuah konferensi bantuan internasional untuk merekonstruksi Irak kurang dari jumlah yang dibutuhkan.

Baca: Dirasa Aman, Maskapai Penerbangan Kuwait Kembali Lintasi Wilayah Udara Irak

Ibukota Kuwait menjadi tuan rumah sebuah konferensi internasional yang bertujuan mengumpulkan dana guna merekonstruksi negara yang dilanda perang tersebut.

Para pemimpin dunia dan politisi senior menghadiri acara yang disebut dengan Konferensi Internasional untuk Rekonstruksi Irak itu.

Berbicara pada konferensi pers yang sama, Sekjen PBB Antonio Guterres memuji konferensi tersebut sebagai “sebuah kesuksesan besar”.

Saat ini Irak tengah mencari 88,2 miliar dolar dana bantuan dari donor untuk mendanai usaha rekonstruksi.

Baca: Kalah di Suriah dan Irak, ISIS Pindahkan Khilafahnya ke Afghanistan

Daesh meluncurkan sebuah kampanye kematian dan teror di Irak pada tahun 2014. Tentara Irak dan pejuang sekutu kemudian meluncurkan operasi untuk menghabisi Daesh dan merebut kembali wilayah yang mereka rebut.

Butuh waktu lebih dari tiga tahun bagi angkatan bersenjata Irak untuk membebaskan wilayah-wilayah di negara tersebut dari cengkeraman teroris Daesh.

Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi mengumumkan kemenangan atas kelompok Takfiri itu pada Desember 2017. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca