Kamis, 01 Maret 2018
MOSKOW, ARRAHMAHNEWS.COM – Presiden Rusia Vladimir Putin mengeluarkan peringatan keras bahwa kesabarannya terhadap serangan militan di wilayah Ghouta Suriah bukannya tidak terbatas. Peringatan keras ini dikeluarkan menyusul terus berlangsungnya serangan-serangan dari kelompok teroris yang berada di pinggiran kota Damaskus ke ibukota Suriah tersebut tanpa pandang bulu.
Baca: Provokasi Tentara Suriah, Teroris Ghouta Timur Terus Serang Warga Damaskus
Setelah kehilangan sebagian besar wilayah Suriah yang semula berada dalam kontrol mereka,para militan yang didukung oleh asing itu sekarang sebagian besar terkonsentrasi di Ghouta Timur, menyebabkan salah satu tahap paling mematikan selama konflik bertahun-tahun di Suriah.
“Seperti diketahui – dalam hal apapun, kami di Rusia mengetahuinya dengan cukup baik – beberapa peluru bahkan mengenai wilayah misi kedutaan dan misi perdagangan Rusia. Apakah kita akan mentolerir ini tanpa batas waktu? Tentu saja tidak!” kata Putin dalam sebuah Konferensi pers di hari Rabu (28/02) yang dilanjutkan dengan pembicaraan dengan Kanselir Federal Austria, Sebastian Kurz, di Moskow.
Baca: Rusia: Teroris Sandera Ratusan Warga Sipil Ghouta
“Pengeboman dari sana (Ghouta Timur) terus berlanjut. Hanya dalam beberapa hari serangan rudal dan mortir bisa mencapai 50-60 kali,” kata Putin.
Pasukan pemerintah Suriah telah mnyerang posisi teroris di daerah tersebut untuk merebutnya kembali dan membebaskan sejumlah besar warga sipil yang terjebak di sana, yang saat ini berjuang dengan kekurangan gizi dan kekurangan pasokan medis dasar.
Putin mengatakan bahwa beberapa kelompok ekstrimis yang ada di Ghouta Timur telah dimasukkan dalam daftar hitam Dewan Keamanan PBB, dan operasi militer terhadap mereka akan terus dilaksanakan berdasarkan resolusi terbaru yang diadopsi oleh Dewan tersebut. (ARN)