Selasa, 6 Maret 2018
ARRAHMAHNEWS.COM, MOSKOW – Rusia mengatakan telah menawarkan militan anti-Damaskus jalur aman untuk keluar dari wilayah Ghouta Timur, yang mereka gunakan sebagai landasan serangan teroris ke warga sipil di ibu kota Suriah.
Mayor Jenderal Yuri Yevtushenko, kepala pusat perdamaian dan rekonsiliasi Rusia di Suriah, mengumumkan dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa bahwa Moskow akan menyediakan transportasi dan koridor yang aman bagi para militan yang setuju untuk meninggalkan Ghouta Timur.
“Jika Anda tidak ingin membiarkan penduduk sipil keluar dari daerah yang dipegang, kami siap menjamin jalan yang aman dari Ghouta Timur untuk Anda dan keluarga Anda. Untuk itu akan ada cukup transportasi yang disediakan serta keamanan akan terjamin sepanjang rute tujuan,” katanya.
Militan yang meninggalkan Ghouta Timur dengan senjata pribadi dan dengan keluarga mereka akan dijamin kekebalan dari penuntutan, tambahnya.
“Kami menyerukan kepada para pemimpin semua kelompok bersenjata ilegal untuk membuat segala kemungkinan untuk secepatnya membebaskan penduduk sipil dari penderitaan dan menjamin pengiriman bantuan kemanusiaan yang tidak terhalang ke Ghouta Timur,” kata Yevtushenko.
Dari dalam wilayah tersebut, militan yang didukung oleh AS dan sekutunya telah meluncurkan serangan mortir dan roket tanpa pandang bulu ke Damaskus, yang mengakibatkan banyak kematian warga sipil.
Tentara Suriah, yang didukung oleh angkatan udara Rusia, telah meluncurkan sebuah operasi untuk membebaskan wilayah tersebut dari sejumlah kelompok militan, yang paling kuat adalah kelompok Takfiri Jaish al-Islam.
Suriah telah mendirikan koridor kemanusiaan untuk mengizinkan warga sipil meninggalkan zona operasi, namun militan bersembunyi di sana menghalangi jalan keluar warga sipil, menggunakan mereka sebagai perisai manusia dalam menghadapi operasi pembebasan pemerintah.
Namun, kekuatan Barat dan media arus utama telah mencoba untuk menyalahkan situasi di Ghouta Timur pada pemerintah Damaskus. [ARN]
Sebar:
