Jum’at, 09 Maret 2018
JALUR GAZA, ARRAHMAHNEWS.COM – Otoritas Israel takut akan konsekuensi dari demonstrasi damai massal ‘Right of Return’ Palestina, yang akan dilaksanakan di sepanjang perbatasan Jalur Gaza yang terkepung dengan Israel.
Dalam persiapan untuk demo akbar ini, dilaporkan Al Masdar pada Jum’at (09/03) pagi, tenda-tenda telah mulai dipasang di sepanjang lokasi, dekat dengan perbatasan Gaza yang secara ilegal telah diblokade Israel selama bertahun-tahun.
Baca: Menlu Palestina: Kegagalan Arab Dorong AS Pindahkan Kedubes ke Yerusalem
Media Israel dihebohkan oleh berbagai berita terkait hal ini, bahwa warga Gaza akan berbaris langsung di sepanjang perbatasan, dan mengajukan tuntutan hukum mereka, atas nama ‘hak untuk kembali’ (Rights of Return). Penyelenggara demonstrasi tersebut menyatakan bahwa warga Palestina akan berupaya kembali ke rumah-rumah mereka, dimana sebelumnya mereka telah diusir dengan paksa.
Demonstrasi ini akan berlangsung antara tanggal 30 Maret dan 15 Mei.
Baca: Israel Semprotkan Herbisida ke Lahan Pertanian Penduduk Gaza
Tanggal (15 Mei) akan bertepatan dengan peringatan ‘Nakba’ (bencana), hari ini juga adalah hari ketika Donald Trump, mengumumkan untuk merelokasi kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Tentara Israel telah menyatakan bahwa demonstrasi tersebut, akan membuktikan sebuah “ancaman keamanan bagi negara Israel”. (ARN)
Sebar:
