Selasa, 10 April 2018
MOSKOW, ARRAHMAHNEWS.COM – Kremlin telah memperingatkan bahwa secara sembrono mngambil kesimpulan tentang serangan kimia yang dilaporkan terjadi di dekat ibukota Suriah Damaskus tanpa informasi yang terkonfirmasi akan salah dan berbahaya karena belum ada penyelidikan yang dilakukan terhadap dugaan insiden.
“Para pejabat Rusia sebelumnya telah mengatakan bahwa militan di Suriah sedang merencanakan “provokasi” dengan penggunaan senjata kimia,” ungkap juru bicara Kremlin Dmitry Peskov dalam konferensi persnya dengan wartawan pada hari Senin (09/04).
Baca: Ada Jejak Arab Saudi dalam Serangan Kimia di Douma, Ghouta Timur
Sebuah serangan kimia yang dituduhkan pada hari Sabtu lalu di kota Douma, Ghouta Timur, yang dihuni militan, dilaporkan telah menyebabkan puluhan orang tewas.
Ghouta Timur, yang merupakan rumah bagi hampir 400.000 orang, jatuh ke beberapa kelompok militan pada tahun 2012, berbulan-bulan setelah Suriah jatuh ke dalam krisis dan sejak itu berfungsi sebagai landasan peluncuran bagi serangan-serangan fatal terhadap penduduk dan infrastruktur di Damaskus.
Baca: Rusia Ingatkan Barat untuk Tidak Gegabah Bertindak Menyusul Serangan Kimia di Douma
Damaskus, dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Sabtu malam, menolak keras tuduhan menggunakan senjata kimia dan mengatakan bahwa kelompok teroris Takfiri Jaish al-Islam, yang memiliki keberadaan dominan di Douma, mengulangi propaganda yang sama “untuk menuduh Tentara Arab Suriah, dalam upaya terang-terangan untuk menghalangi kemajuan Angkatan Darat menguasai penuh Ghouta Timur. (ARN)