Sabtu, 14 April 2018
BEIRUT, ARRAHMAHNEWS.COM – Sekjen gerakan perlawanan Lebanon Hizbullah mengatakan bahwa ancaman Presiden AS Donald Trump untuk menyerang Suriah tidak akan mengintimidasi negara Arab itu atau Rusia, bahkan tidak akan mengintimidasi seluruh kawasan.
Dalam pidato yang disiarkan televisi pada hari Jum’at (13/04), Sayyid Hassan Nasrallah mengatakan bahwa ancaman Trump “tidak dan tidak akan menakuti Suriah, Iran, Rusia, atau gerakan-gerakan perlawanan, maupun masyarakat di seluruh kawasan.”
Baca: Sekjen Hizbullah: Saudi Tawarkan Uang pada Suriah dengan Syarat Putus Hubungan dengan Iran
Presiden Trump awalnya pada minggu ini mengancam bahwa dirinya berkomitmen untuk menyerang pemerintah Presiden Bashar al-Assad, yang ia tuduh menggunakan senjata kimia di Douma pada 7 April. Damaskus menolak tuduhan itu, mengatakan militan di daerah itu telah membentuk ” fabrikasi kimia “untuk menghalangi kemenangan oleh tentara Suriah.
Nasrallah mengatakan bahwa gerakan perlawanan mengutuk penggunaan senjata kimia dalam pertempuran apa pun. Dan menambahkan bahwa apa yang terjadi di Douma adalah “sebuah drama.”
“Setiap kali kemenangan dicapai oleh pasukan pemerintah Suriah melawan militan Takfiri dukungan asing,” katanya, “tuduhan penggunaan senjata kimia muncul.”
Baca: Wasekjen Hizbullah Berjanji Akan Lawan AS dan Israel Jika Serang Lebanon
Nasrallah lebih lanjut mengatakan bahwa orang-orang di kawasan dan seluruh dunia memiliki hak untuk khawatir tentang keberadaan seorang presiden seperti Trump “yang tidak mengerti apa yang dia inginkan dan bagaimana dia berpikir.” Pemerintahan Trump, tambahnya, “tidak memiliki visi strategis untuk apa pun.”
“Dengan presiden dan pemerintahan semacam itu, seluruh dunia memiliki hak untuk khawatir.”
Sekretaris Jenderal Hizbullah mengatakan pemerintah AS harus tahu bahwa perang di kawasan itu bukan perang terhadap tentara tetapi tindakan agresi terhadap rakyat di wilayah itu. Ia mengatakan Amerika Serikat pasti akan menjadi pecundang dalam kampanye semacam itu. (ARN)
