arrahmahnews

Lavrov: Tidak Ada Alasan untuk Tidak Memasok Sistem S-300 ke Suriah

MOSKOW, ARRAHMAHNEWS.COM – Rusia mengatakan serangan rudal AS terhadap Suriah telah memaksa Moskow untuk mengirim sistem pertahanan rudal canggih S-300 ke Suriah.

“Kami berjanji untuk tidak melakukannya sekitar satu dekade yang lalu atas permintaan mitra kami, dan kami mempertimbangkan argumen mereka bahwa ini akan mengganggu kestabilan situasi, meskipun S-300 merupakan sistem pertahanan murni,” kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada hari Jumat.

“Kami mendengarkan panggilan mereka. Tapi sekarang kita tidak memiliki kewajiban moral seperti itu,” tambah diplomat Rusia itu.

Pada 14 April, Amerika Serikat, Prancis, dan Inggris melakukan serangan rudal terhadap sejumlah sasaran di Suriah sebagai tanggapan atas dugaan serangan kimia di Douma yang dilaporkan terjadi pada 7 April.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, total 103 rudal jelajah ditembakkan oleh Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya, 71 di antaranya ditembak jatuh oleh pertahanan udara Suriah. Semnetara sistem rudal Rusia yang dikerahkan ke Suriah tidak terlibat dalam pencegatan.

Setelah serangan, Rusia mengumumkan akan mempertimbangkan kembali soal pemberian sistem S-300 pada Suriah, sehingga dapat mempertahankan diri dalam menghadapi agresi semacam itu.

Pengumuman itu telah menimbulkan kekhawatiran di Israel, yang sering melakukan serangan udara terhadap berbagai sasaran di Suriah untuk mendukung militan anti-Damaskus.

Menurut mantan kepala intelijen militer Israel Amos Yadlin, penempatan S-300 di Suriah telah menjadi perhatian bagi Israel dalam dua dekade terakhir dan “pada akhirnya, itu akan terjadi.”

Yadlin mengatakan kepada Bloomberg bahwa sistem rudal S-300 akan dikerahkan di Suriah dan kemudian ditargetkan oleh Israel.

“Jika saya tahu kekuatan udara dengan baik, kami sudah membuat rencana yang tepat untuk menghadapi ancaman ini..,” katanya.

Di tempat lain dalam sambutannya, Lavrov mengatakan bahwa sebelum serangan udara Barat pada tiga target di Suriah, Rusia telah memperingatkan koalisi pimpinan AS untuk tidak melintasi “garis merah” tertentu di tanah di Suriah, karena itu akan memicu pembalasan.

“Ini dikatakan sangat jelas dan tidak ambigu,” kata Lavrov.

“Setelah itu ada kontak di tingkat kepemimpinan militer dan jenderal, antara perwakilan kami dan komando koalisi AS. Mereka diberi tahu tentang ‘garis merah’ kami, termasuk ‘garis merah’ geografis di darat. Dan akibatnya, ‘garis merah’ ini tidak menjadi target,” katanya. [ARN]

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca